Bank catat bisnis treasury naik signifikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir mencatat bisnis treasury bank salah satunya adalah transaksi jual beli surat berharga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan beberapa bank mencatat kenaikan bisnis treasury ini hampir ratusan persen.

Mahelan Prabantariksa, Direktur Strategy, Risk and Compliance BTN bilang, fee based income dari bisnis treasury mengalami kenaikan cukup besar yaitu 100%-200%.

Bisnis pengelolaan aset dan liabilitas bisa menghasilkan pendapatan bunga dan fee berupa capital gain maupun forex gain. "Bisnis aset dan liabilitas BNI terus dikembangkan dalam 3 tahun terakhir ini dengan inovasi baru pada hedging, intermediary, arbitrage, proprietary, gapping, investment banking dan trading portfolio management," kata Panji Irawan, Direktur Treasuri dan International BNI kepada kontan.co.id, Kamis (7/12).


Saat ini menurut Panji, volume transaksi bisnis forex/valas, obligasi, pasar uang dan turunannya sebesar Rp 5.000 triliun per tahun atau Rp 20 triliun per hari.

Ke depannya seiring ekonomi yang membaik, kelas menengah semakin besar serta semakin meng-global aktifitas korporasi maupun ritel orang Indonesia, maka bisnis dan produk yang terkait dengan asset and liability management semakin berkembang serta prospektif.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang, pada tahun depan seiring berubahnya perhitungan rasio likuiditas bank dari loan to funding ratio (LFR) dan financing to funding ratio (FFR) maka transaksi surat berharga akan semakin besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini