KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau
private placement. Rencananya, perseroan ini akan menerbitkan sekitar 10,59 juta saham baru. Penambahan modal dilakukan untuk memenuhi ketentuan saham
free float atau jumlah minimum saham beredar yang dimiliki investor publik, yakni sebesar 7,5%.
Hingga akhir Juli 2023, jumlah saham
free float BNGA baru mencapai 6,73%. Selain melalui
private placement, pemenuhan aturan saham
free float tersebut juga akan dilakukan dengan menjual atau pengalihan saham treasury.
Baca Juga: Pemerintah Tentukan Subsidi Bunga KUR Super Mikro, Seberapa Efektif Penyalurannya? Jumlah saham treasury yang akan dialihkan mencapai 188.878.782 saham. CIMB Niaga akan meminta izin kepada pemegang saham terkait rencana ini lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 9 Oktober mendatang. Private placement ini juga akan menyebabkan efek dilusi sebanyak-banyak 0,04%.
Analis menilai aksi penambahan modal ini bakal membuat saham BNGA semakin menarik. Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki melihat prospek saham BNGA juga didukung oleh fundamentalnya yang cukup solid hingga semester pertama 2023. Pendapatan bunga bank ini masih tumbuh 14,8% secara tahunan dan pendapatan unit usaha syariahnya meningkat 36%. Valuasi BNGA juga masih terbilang murah.
Baca Juga: Perbankan Syariah Catatkan Peningkatan Pendaftar Haji "Proyeksi saham BNGA masih berpotensi naik karena
price to book value (PBV) masih di kisaran 0,8 kali-0,9 kali, masih menarik untuk trading walaupun potensi upside belum terlalu besar, target harga Rp 1.860," kata Yaki, Selasa (5/9). Ia menyarankan bagi investor yang ingin mengakumulasi BNGA untuk masuk pada level support dengan kisaran Rp 1.635–Rp 1.650. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian juga menilai prospek saham bank ini menarik karena fundamentalnya cukup positif. Fundamental didorong oleh ekspektasi pertumbuhan kredit yang tinggi, serta valuasinya yang masih murah dibandingkan peers. CIMB Niaga meraup laba bersih Rp 3,26 triliun pada semester I-2023. Realisasi tersebut tumbuh 27,3% secara tahunan.
Baca Juga: Subsidi Bunga KUR Dinilai Tak Bakal Berdampak Signifikan Terhadap Penyalurannya Namun, Fajar menyarankan pelaku pasar wait and see dulu untuk masuk ke saham BNGA. Pasalnya, secara teknikal pergerakan sahamnya masih dalam fase turun. "PBV BNGA masih di bawah rat-rata industri, yakni sebesar 1,41 kali," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli