KONTAN.CO.ID - JAKRATA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 5,09 triliun di sepanjang 2022. Nilai itu mengalami pertumbuhan 24,35% secara tahunan atau
year on year (yoy) dibandingkan laba bersih di 2021 sebesar Rp 4,09 triliun. Adapun pertumbuhan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (
audited) 26,7% yoy menjadi Rp 6,6 triliun pada tahun. Kinerja itu menghasilkan
earnings per share Rp 202,2.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan di tengah pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia dari tantangan global, Bank CIMB Niaga dapat menangkap peluang untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan keuangan bank. Ia menyatakan terdapat 5 Pilar Strategi CIMB Niaga termasuk program transformasi digital di seluruh segmen bisnis tetap menjadi prioritas strategis jangka panjang.
Baca Juga: Kantongi Pinjaman Rp 6 T, Lippo Karawaci (LPKR) Tuntaskan Pembayaran Tender Obligasi "Di tahun 2023, kami akan fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah," ujar Lani dalam pernyataan resmi pada Jumat (17/2).
Permodalan CIMB Niaga masih kuat tecermin dari
Capital adequacy ratio (CAR) di level 22,2% di 2022. Sedangkan likuiditas Bank CIMB Niaga masih cukup longgar pada posisi 85,6% per 31 Desember 2022. Adapun total aset konsolidasian per 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp307 triliun, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Sedangkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp227 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 63,6%. Lani menyatakan hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk terus membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah. Sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Baca Juga: Ada 10 Emisi Saham dan Surat Utang Dalam Sepekan, Ini Rinciannya "Kami bangga menjadi salah satu pelopor dalam industri perbankan digital di Indonesia. OCTO Mobile, digital super app CIMB Niaga, meraih penghargaan dari berbagai institusi atas beragam inovasi dan memberikan pengaruh positif kepada para nasabah di tahun 2022. Kami akan menghadirkan transformasi yang signifikan dan menarik di OCTO Mobile. Hal ini memperkuat komitmen kami untuk selalu mengedepankan nasabah sebagai bagian dari kampanye Anda
#YangUtama," kata Lani. Sedangkan jumlah kredit dan pembiayaan Bank CIMB Niaga naik 9,4% yoy menjadi Rp199 triliun. Terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking yang naik 12,1% YoY. Sedangkan bisnis Consumer Banking tumbuh 11,8% yoy.
Ini berkat bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 7,0% yoy. Sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3% Y-o-Y, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (
CNAF).
Baca Juga: Targetkan Aset Kelolaan Rp 10,4 Triliun di 2023, Begini Strategi CIMB Niaga Finance Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp49,3 triliun (termasuk pembiayaan Salam) dan DPK sebesar Rp39,5 triliun per 31 Desember 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli