KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk. masih melihat secercah harapan pada bisnis Kredit Tanpa Agunan (KTA) tahun depan. Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan jika KTA membantu masyarakat yang membutuhkan dana darurat dengan proses cepat dan sederhana. "Biasanya juga dipakai untuk bisnis kecil yang tidak punya kolateral untuk bisa dijaminkan. Bahkan juga digunakan untuk biaya pendidikan, seperti biaya masuk perguruan tinggi," jelas Lani, Senin (24/12). CIMB Niaga mengaku jika mendekati penghujung 2018, target KTA ternyata belum bisa tercapai. Hal ini, selain dipengaruhi oleh target yang tinggi, juga diakibatkan oleh kenaikan suku bunga, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kenaikan KPR tersebut, merupakan imbas dari keputusan Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan sebesar 100 bps sepanjang tahun 2018. CIMB Niaga sendiri telah melakukan penyesuaian suku bunga KPR berkisar 0,5% hingga 0,75% sejak Agustus 2018. "Walau begitu, ada peningkatan KTA sebesar 11%," imbuh Lani. Walau tidak menyebutkan besaran target 2018, serta menjabarkan perbandingan pertumbuhan dengan kuartal sebelumnya, Lani Darmawan sangat optimis melihat pertumbuhan terjadi sebesar 10% - 15% pada 2019. "Tak hanya itu, NPL semua retail loan kami terjaga baik dan rata-rata lebih bagus dari market," tandas dia. Seiring menyongsong kedatangan 2019, CIMN Niaga akan fokus menyediakan KTA bagi nasabah payroll perusahaan. "Sebab bagaimana pun juga, itu adalah bagian dari employee benefits dari perusahaan payroll," ujar Lani. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank CIMB Niaga optimistis kredit tanpa agunan mekar tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk. masih melihat secercah harapan pada bisnis Kredit Tanpa Agunan (KTA) tahun depan. Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan jika KTA membantu masyarakat yang membutuhkan dana darurat dengan proses cepat dan sederhana. "Biasanya juga dipakai untuk bisnis kecil yang tidak punya kolateral untuk bisa dijaminkan. Bahkan juga digunakan untuk biaya pendidikan, seperti biaya masuk perguruan tinggi," jelas Lani, Senin (24/12). CIMB Niaga mengaku jika mendekati penghujung 2018, target KTA ternyata belum bisa tercapai. Hal ini, selain dipengaruhi oleh target yang tinggi, juga diakibatkan oleh kenaikan suku bunga, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kenaikan KPR tersebut, merupakan imbas dari keputusan Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan sebesar 100 bps sepanjang tahun 2018. CIMB Niaga sendiri telah melakukan penyesuaian suku bunga KPR berkisar 0,5% hingga 0,75% sejak Agustus 2018. "Walau begitu, ada peningkatan KTA sebesar 11%," imbuh Lani. Walau tidak menyebutkan besaran target 2018, serta menjabarkan perbandingan pertumbuhan dengan kuartal sebelumnya, Lani Darmawan sangat optimis melihat pertumbuhan terjadi sebesar 10% - 15% pada 2019. "Tak hanya itu, NPL semua retail loan kami terjaga baik dan rata-rata lebih bagus dari market," tandas dia. Seiring menyongsong kedatangan 2019, CIMN Niaga akan fokus menyediakan KTA bagi nasabah payroll perusahaan. "Sebab bagaimana pun juga, itu adalah bagian dari employee benefits dari perusahaan payroll," ujar Lani. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News