JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai kondisi perlambatan ekonomi global belum menyebabkan buruknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya belum akan mengubah nilai maksimum pinjaman yang dijamin LPS, karena perlambatan ekonomi hanya sementara. LPS tetap mematok jumlah simpanan yang dijamin maksimal Rp 2 miliar, karena kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat di tengah perlambatan ekonomi. "Kecuali, kalau ada tekanan pada ekonomi dan berdampak pada perbankan, maka LPS akan melakukan review jumlah simpanan yang dijamin," katanya, kemarin. Berdasarkan data LPS, simpanan di atas Rp 2 miliar masih mendominasi dana pihak ketiga (DPK). Dari total DPK sebesar Rp 4.662,38 triliun per Juli 2016, simpanan di atas Rp 2 miliar mencapai Rp 2.594,08 triliun dan simpanan di bawah Rp 2 miliar sebesar Rp 2.068,29 triliun.
Bank cukup kuat, LPS tak revisi nilai penjaminan
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai kondisi perlambatan ekonomi global belum menyebabkan buruknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya belum akan mengubah nilai maksimum pinjaman yang dijamin LPS, karena perlambatan ekonomi hanya sementara. LPS tetap mematok jumlah simpanan yang dijamin maksimal Rp 2 miliar, karena kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat di tengah perlambatan ekonomi. "Kecuali, kalau ada tekanan pada ekonomi dan berdampak pada perbankan, maka LPS akan melakukan review jumlah simpanan yang dijamin," katanya, kemarin. Berdasarkan data LPS, simpanan di atas Rp 2 miliar masih mendominasi dana pihak ketiga (DPK). Dari total DPK sebesar Rp 4.662,38 triliun per Juli 2016, simpanan di atas Rp 2 miliar mencapai Rp 2.594,08 triliun dan simpanan di bawah Rp 2 miliar sebesar Rp 2.068,29 triliun.