KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih kesulitan menyalurkan kredit ke sektor produktif. Pasalnya, kredit produktif ini memiliki risiko tinggi sehingga akan menggerek kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank daerah hanya memiliki porsi kredit produktif 30% atau senilai Rp 113,09 triliun terhadap total kredit Rp 376,71 triliun per Agustus 2017. Sisanya, kredit senilai Rp 263,62 triliun mengalir ke konsumer. Sedangkan, BPD mencatat kredit produktif memiliki NPL sebesar 9,3% per Agustus 2017. Kredit macet di sektor produktif ini berasal dari sektor seperti tambang, transportasi, pertanian, properti, perdagangan dan konstruksi.
Bank daerah memacu kredit produktif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih kesulitan menyalurkan kredit ke sektor produktif. Pasalnya, kredit produktif ini memiliki risiko tinggi sehingga akan menggerek kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank daerah hanya memiliki porsi kredit produktif 30% atau senilai Rp 113,09 triliun terhadap total kredit Rp 376,71 triliun per Agustus 2017. Sisanya, kredit senilai Rp 263,62 triliun mengalir ke konsumer. Sedangkan, BPD mencatat kredit produktif memiliki NPL sebesar 9,3% per Agustus 2017. Kredit macet di sektor produktif ini berasal dari sektor seperti tambang, transportasi, pertanian, properti, perdagangan dan konstruksi.