Bank daerah optimistis penyaluran kredit lebih kencang usai pilpres



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank daerah optimis bisa mencatatkan penyaluran kredit lebih kencang usai pemilihan umum (pemilu) rampung. Ekonomi diperkirakan akan tumbuh lebih baik karena pelaku usaha tidak akan wait and see lagi.

Optimisme tersebut salah satunya dirasakan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (BPD Kalbar). Bank ini yakin pertumbuhan penyaluran kreditnya akan tumbuh lebih besar.

Samsir Ismail, Direktur Utama Bank Kalbar mengatakan, penyaluran kredit perseroan sepanjang empat bulan pertama masih cukup bagus yakni 10%-11% Maklum, Kalbar berbatasan dengan malaysia sehingga perseroan banyak melakukan cross selling baik untuk penyaluran kredit maupun DPK.


"Jadi kita kebanyakan masyarakat terutama perbatasan kami melakukan cross selling baik kredit maupun DPK. Kebetulan kita punya unit syariah. Jadi transaksi konvensional dan syariah juga bisa dilayani."kata Samsir pada Kontan.co.id, Selasa (28/5).

Sementara DPK Bank Kalbar sepanjang Januari-April 2019 belum tumbuh signifikan hanya 4%-5%. Ini lantaran sektor komoditas mengalami perlambatan di awal tahun.

Selama puasa ini, Samsir melihat, penghimpunan DPK juga akan cenderung melambat karena banyak orang menarik simpanan untuk persiapan lebaran. "Ini hal yang biasa, seasonal, tetapi usai lebaran akan kembali lagi. Apalagi setelah pemilu mudah-mudahan ekonomi membaik dan harga komoditas membaik. " lanjutnya.

Sementara permodalan bank daerah ini juga masih cukup bagus karena setiap tahun selalu mendapat suntikan modal dari pemegang saham. Tahun ini, perseroan merencanakan dapat injeksi modal sekitar Rp 100 miliar lebih.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga optimis penyaluran kredit akan lebih kencang usai pemilu. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, hingga akhir tahun, perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran dana sebesar 9,5% yoy.

Sejumlah kredit sindikasi terkait infrastruktur yang belum dicairkan pada tahun lalu membuat bank optimistis memasang target pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan realisasi 2018.

Kuartal I, Bank Jatim membukukan portofolio kredit sebesar Rp33,69 triliun, naik 7,27% secara tahunan. Sektor komersial berperan signifikan pada kuartal tersebut dimana kredit yang disalurkan tumbuh 16,61% yoy menjadi Rp 7,15 triliun.

Adapun pertumbuhan kredit pada awal tahun ini juga diikuti oleh perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) membaik sebanyak 29 bps dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, menjadi 3,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi