Bank Danamon Catat Pembiayaan KPM Prima Lebih dari Rp 1 Triliun per Oktober 2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatat, pembiayaan kendaraan yang dikelola oleh Adira Finance yang ditawarkan kepada nasabah Danamon atau KPM Prima per Oktober 2024 catat kenaikan penjualan lebih dari 70% secara tahunan. Di mana, volume disbursement telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun, naik lebih dari 60% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head, Bank Danamon Indonesia mengatakan, tren kinerja positif KPM Prima ini merupakan buah dari strategi yang pihaknya terapkan demi meningkatkan penetrasi pasar kredit kendaraan bermotor, utamanya melalui pendekatan berbasis ekosistem untuk mendapatkan engaged customer melalui kemitraan strategis dengan MUFG dan Adira Finance.

"Serta upaya untuk memperdalam keterlibatan nasabah dengan menghubungkan produk dan layanan Perbankan Konsumen dengan siklus hidup nasabah, misalnya otomotif," kata Ivan kepada kontan.co.id, Senin (25/11).


Sejalan dengan itu, Danamon bersama Adira Finance tetap mampu untuk menjaga tingkat kualitas kredit kendaraan di level yang sehat.

Hal ini tercermin dari rasio Non-Performing Loan bruto Danamon secara keseluruhan, yang membaik sebesar 30 bps menjadi 2,0%, dan diikuti juga dengan membaiknya Rasio Cakupan Non-Performing Loan menjadi 272,3%, naik dari 252,7% pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kenaikan PPN Jadi 12% Bisa Berimbas Terhadap Permintaan Kredit Kendaraan Bermotor

Ivan menuturkan, hal ini karena Danamon selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian melalui penerapan manajemen risiko yang disiplin dengan menitikberatkan pada penyaluran kredit pada nasabah-nasabah yang memiliki rekam jejak yang baik.

"Danamon tentunya akan berupaya untuk tetap menjaga tingkat NPL berada di tingkat yang sehat sesuai dengan ketentuan dari OJK, sejalan dengan strategi kami untuk meraih profitabilitas yang berkelanjutan," imbuhnya.

Di sisi lain, Ivan menilai, kenaikan PPN sebesar 12% berpotensi memengaruhi kenaikan harga kendaraan dan kemungkinan berdampak juga kepada jumlah masyarakat yang mengambil KKB maupun kualitas kredit KKB di Danamon.

"Perlu diperhatikan juga bahwa minat masyarakat akan kendaraan bermotor tidak hanya bergantung pada kenaikan PPN. Hal-hal lain seperti suku bunga yang kompetitif, kemudahan memperoleh pembiayaan, dan lain-lain, juga berpengaruh," ucap Ivan.

Oleh karena itu, kata Ivan Danamon tentunya pihaknya akan mendukung kebijakan pemerintah yang akan diterapkan termasuk inisiatif penambahan PPN menjadi 12%. Danamon juga tetap akan terus memantau tren pasar dan preferensi nasabah untuk memberikan penawaran yang menarik dan kompetitif bagi masyarakat.

Dalam menggenjot KKB, Danamon bersama grup perusahaannya akan terus berinovasi dan berkolaborasi guna memastikan kami tetap memberikan nilai tambah bagi nasabah dan mendukung pertumbuhan industri kendaraan bermotor di Indonesia.

Ivan membeberkan, bersama Adira Finance sebagai anak perusahaan dan MUFG sebagai induk perusahaan, Danamon membentuk sebuah grup finansial yang memudahkan nasabah dan masyarakat mengakses layanan dan solusi keuangan yang sesuai untuk kebutuhan otomotif mereka.

Baca Juga: Simak Strategi Multifinance Hadapi Tekanan Tarif PPN 12% Tahun Depan

"Sinergi antara Danamon, Adira Finance, dan jaringan global MUFG membentuk kolaborasi yang kuat untuk mendukung setiap bagian dari ekosistem industri otomotif dari hulu ke hilir," tambahnya.

Di luar dukungan pada event-event tertentu, Danamon disebut Ivan selalu berupaya untuk menghadirkan solusi finansial yang mengutamakan nasabah, contohnya melalui pricing yang kompetitif di pasar.

Ke depannya, Danamon akan terus menggunakan pendekatan ekosistem untuk menambah dan memperkuat kemitraan dengan berbagai dealer untuk menghadirkan program dan promo yang spesial bagi nasabah.

Selanjutnya: Komdigi Sebut Judi Online Tak Mengganggu Kerjasama dari Investor Asing

Menarik Dibaca: Promo Snack Serba Rp 5.000 di Hypermart s/d 28 November 2024, Ada Cookies-Nori!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari