Bank Danamon patok kredit mikro tumbuh 20%



JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menargetkan pembiayaan mikro tumbuh 20% tahun ini, ke sekitar Rp 22,8 triliun. Pada 2012, kredit mikro yang disalurkan yakni Rp 19 triliun. Nilai tersebut menyumbang 17% ke total kredit.

Untuk mencapai target pertumbuhan kredit mikro tersebut, layanan Danamon Simpan Pinjam (DSP) menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya menambah jumlah unit layanan di luar Jawa.

"Karena lebih dari 50% debitur kami di luar Jawa," jelas Direktur Bisnis Mikro Danamon Minhari Handikusuma, Kamis, (7/3).


Tahun ini, layanan Danamon Simpan Pinjam akan ditambah sekitar 50 menjadi 1316 unit. Sampai akhir 2012, jumlah kantor layanan tersebut yaitu 1.246 unit.

Untuk investasi, Minhari menyebut hal tersebut tergantung lokasi. Tapi secara umum, kantor unit DSP akan lebih ekonomis daripada membangun cabang. "Karena relatif ke pelosok, daerah rural. Jadi sederhana," ucapnya.

Selain itu, strategi lain untuk meningkatkan kredit mikro adalah dengan masuk ke beberapa sektor. Seperti agribisnis, perikanan, dan produk unggulan daerah lainnya. Saat ini, sekitar 80% kredit disalurkan ke perdagangan umum seperti industri rumahan.

"Kami juga akan meningkatkan loyalitas konsumen. Pelayanan baik aspek servis maupun kompetensi dari orang-orang kami di cabang-cabang," klaim Minhari.

Perlu diketahui, mayoritas kredit mikro Danamon disalurkan langsung kepada debitur, bukan melalui kredit channeling. Kemudian, kredit tersebut sepenuhnya komersial. Karena bank ini belum berperan sebagai agensi Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kisaran peminjam kredit ini yakni berkisar antara Rp 10 juta sampai Rp 100 juta, dengan rata-rata bunga per bulan 0,8%-2%. "Tergantung plafon, jenis jaminan, risiko nasabah, dan pasar," jelas Minhari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: