Bank dari Swiss merilis mini futures Bitcoin



KONTAN.CO.ID - ZURICH. Pilihan investor untuk menanamkan modal di bitcoin makin luas. Jumat (16/11), bank asal Swiss, Vontobell AG meluncurkan produk kontrak berjangka untuk trading bitcoin.

Reuters melaporkan, Vontobell meluncurkan dua produk mini futures di bursa efek Swiss. Kontrak berjangka mini ini diluncurkan di Six Exchange. Penawaran tersebut memungkinkan investor untuk menuai keuntungan bahkan jika harga bitcoin turun.

Menurut Eric Blattman, Head of Public Distribution of Financial Product Vontobel seperti dikutip Coindesk, produk tersebut datang untuk memenuhi kebutuhan para trader yang menginginkan lebih banyak pilihan dan ingin mengikuti perdagangan mata uang kripto. "Kami telah melihat permintaan besar dari investor yang ingin bermain saat harga bitcoin naik. Dan sekarang mereka bisa melakukan lindung nilai terharap posisi mereka atau melakukan short," ujar Blattman.


Mini futures adalah instrumen derivatif yang menggabungkan fitur futures, options dan kontrak berjangka reguler yang dapat ditransaksikan lebih rendah.

Produk lain

Selain Vontobel, seperti dikutip Bloomberg, penyedia solusi investasi Swiss Leoteq Secutiies AG juga mengumumkan peluncuran produk serupa yang memiliki jatuh tempo dua bulan. Manuel Durr Head of Public Solutions Leoteq mengatakan, pihaknya menyediakan pilihan bagi klien antara investasi jangka panjang atau pendek dalam bitcoin.

Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya minat terhadap produk uang kripto di kalangan investor institusional. Sebelumnya, operator pasar berjangka terbesar dunia CME Group, akan meluncurkan produk berjangka bitcoin. Ini mungkin akan diikuti perusahaan lain.

Perusahaan startup LedgerX yang berbasis di New York misalnya, menawarkan perdagangan futuristik kripto.

Pada bulan ini, harga bitcoin bergerak sangat fluktuatif. Pekan ini, harga bitcoin sempat jatuh 29% dari rekor tertinggi pada 8 November 2017 senilai US$ 7.888. Namun di akhir pekan harga bitcoin kembali pulih.

Di tahun ini, harga bitcoin telah meroket lebih dari 600%. Lonjakan harga itu membuat banyak orang mengingatkan harga bitcoin telah bubble dan berpotensi meledak sewaktu-waktu.

Menurut Chief Executive BlackRock Inc Larry Fink, cryptocurrency tetap menjadi investasi spekulatif yang tumbuh subur karena sifat anonimnya. Bitcoin juga menarik skeptisisme beberapa bankir termasuk Chief Executive JP MOrgan Chase & Co Jamie Dimon. Dia menyebut, ada kecurangan dalam transaksi bitcoin. Dimon bahkan akan memecat pegawai jika terbukti menyentuh dan melakukan trading bitcoin.

Meski begitu, petinggi perusahaan keuangan yang lain seperti CEO Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley mengaku akan mempertimbangkan trading uang digital.

Editor: Rizki Caturini