KONTAN.CO.ID - PT Bank DBS Indonesia luncurkan produk digital terbaru Digibank. Perseroan menyebut produk berbasis mobile ini mengemas seluruh rangkaian teknologi. Mulai dari biometrik hingga kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu menopang kebutuhan aktivitas perbankan nasabah. Adapun, produk ini sebelumnya telah diluncurkan di India pada bulan April 2016 silam. Kala itu, DBS mampu menembus pasar perbankan ritel India dan memperoleh sekitar 1,5 juta nasabah yang berhasil diakuisisi hingga saat ini. Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengatakan langkah perseroan meluncurkan produk ini menyusul semakin pesatnya pengguna internet dan telepon pintar (smartphone) beberapa tahun terakhir khususnya di Indonesia. "Kami telah mengamati perubahan perilaku nasabah dan orang-orang semakin menginginkan cara yang sederhana, cepat dan praktis dalam melakukan transaksi perbankan," kata Paulus di Jakarta, (29/8). Sekadar informasi, produk Digibank dilengkapi dengan teknologi biometrik. Artinya, masyarakat yang berdomisili di Jabodetabek dapat membuka rekening Digibank secara real-time dan tanpa kertas (paperless). Selain itu, Digibank juga dilengkapi dengan layanan nasabah berbentuk asisten virtual berteknologi Artificial Intelligence. Tidak hanya itu, produk mobile DBS turut dilengkapi dengan fitur perencanaan finansial, serta keamanan in-built. Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia mengatakan langkah DBS lewat peluncuran produk digital ini akan mampu mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia. Asal tahu saja, pemerintah memproyeksikan ekonomi digital Indonesia di tahun 2020 akan mencapai US$ 130 miliar. Sebagai informasi tambahan, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 132,7 juta orang atau 51,8% dari total penduduk Indonesia adalah pengguna internet. Sedangkan survei We Are Social mengungkap bahwa 91% penduduk Indonesia memiliki ponsel dan 47% diantaranya memiliki smartphone: Seiring dengan bertumbuhnya penetrasi internet, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa aktivitas e-banking di Indonesia tumbuh mencapai 270%, dari 13,6 juta nasabah di tahun 2012 menjadi 54 juta nasabah di tahun 2016. Frekuensi internet banking juga mencapai 169%, dimana sebelumnya terdapat 150,8 juta transaksi di tahun 2012 menjadi 406,6 juta transaksi di tahun 2016. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank DBS luncurkan produk Digibank, apa yang unik?
KONTAN.CO.ID - PT Bank DBS Indonesia luncurkan produk digital terbaru Digibank. Perseroan menyebut produk berbasis mobile ini mengemas seluruh rangkaian teknologi. Mulai dari biometrik hingga kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu menopang kebutuhan aktivitas perbankan nasabah. Adapun, produk ini sebelumnya telah diluncurkan di India pada bulan April 2016 silam. Kala itu, DBS mampu menembus pasar perbankan ritel India dan memperoleh sekitar 1,5 juta nasabah yang berhasil diakuisisi hingga saat ini. Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengatakan langkah perseroan meluncurkan produk ini menyusul semakin pesatnya pengguna internet dan telepon pintar (smartphone) beberapa tahun terakhir khususnya di Indonesia. "Kami telah mengamati perubahan perilaku nasabah dan orang-orang semakin menginginkan cara yang sederhana, cepat dan praktis dalam melakukan transaksi perbankan," kata Paulus di Jakarta, (29/8). Sekadar informasi, produk Digibank dilengkapi dengan teknologi biometrik. Artinya, masyarakat yang berdomisili di Jabodetabek dapat membuka rekening Digibank secara real-time dan tanpa kertas (paperless). Selain itu, Digibank juga dilengkapi dengan layanan nasabah berbentuk asisten virtual berteknologi Artificial Intelligence. Tidak hanya itu, produk mobile DBS turut dilengkapi dengan fitur perencanaan finansial, serta keamanan in-built. Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia mengatakan langkah DBS lewat peluncuran produk digital ini akan mampu mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia. Asal tahu saja, pemerintah memproyeksikan ekonomi digital Indonesia di tahun 2020 akan mencapai US$ 130 miliar. Sebagai informasi tambahan, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 132,7 juta orang atau 51,8% dari total penduduk Indonesia adalah pengguna internet. Sedangkan survei We Are Social mengungkap bahwa 91% penduduk Indonesia memiliki ponsel dan 47% diantaranya memiliki smartphone: Seiring dengan bertumbuhnya penetrasi internet, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa aktivitas e-banking di Indonesia tumbuh mencapai 270%, dari 13,6 juta nasabah di tahun 2012 menjadi 54 juta nasabah di tahun 2016. Frekuensi internet banking juga mencapai 169%, dimana sebelumnya terdapat 150,8 juta transaksi di tahun 2012 menjadi 406,6 juta transaksi di tahun 2016. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News