Bank Digital Mulai Gunakan Data Historis QRIS Untuk Uji Kelayakan Dapat Kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Dalam  rangka memperluas akses penyaluran kredit, bank kini punya banyak pilihan dalam menilai kelayakan nasabah. Salah satunya data historis dari penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang kini makin meluas.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa transaksi QRIS pada kuartal III-2025 yang tumbuh 147,65% secara tahunan (YoY). Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna yang hampir 60 juta pengguna.

Sejalan dengan itu, Deputi Gubernur BI Juda Agung sempat mencontohkan, pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS akan meninggalkan jejak digital, seperti besaran pemasukan, pengeluaran, penyimpanan, hingga jumlah pelanggan. Alhasil, data-data tersebut bisa menjadi salah satu alternatif credit scoring.


Baca Juga: KB Bank Targetkan Penyaluran Kredit Capai Rp 45 Triliun, Ini Sektor yang Dibidik

Setali tiga uang, beberapa bank, utamanya bank-bank digital sejatinya telah menggunakan data historis QRIS untuk menilai apakah calon debitur layak mendapat kredit. Maklum, bank-bank digital lebih menyasar pada segmen unbanked.

Salah satunya PT Bank Raya Indonesia Tbk yang juga terus mengedepankan credit scoring yang berbasis teknologi. Di mana, QRIS menjadi alat yang digunakan dalam rangka menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

Direktur Keuangan Bank Raya Rustati Suri Pertiwi atau akrab dipanggil Tiwi bilang pihaknya terus melakukan langkah preventif dengan mengevaluasi pinjaman berdasarkan historikal nasabah atau credit scoring

Ia bilang saat ini credit scoring produk dana talangan untuk merchant-merchant BRI  telah menggunakan credit scoring berbasis transaksi QRIS dan EDC BRI. Tiwi menegaskan ke depannya akan kami kembangkan lagi untuk produk-produk digital loan lainnya.

Baca Juga: BI Jajaki Kerjasama Penggunaan QRIS di Jepang, China, hingga Korea Selatan

“Di sisi pinjaman, kami mengembangkan Credit Scoring yang menganalisis aplikasi, perilaku, dan kemampuan bayar nasabah,” ujar Tiwi.

Sebagai informasi, sampai dengan September 2025, jumlah merchant QRIS Bank Raya telah mencapai lebih dari 10 ribu merchants atau tumbuh 87% YoY.  Sedangkan untuk jumlah transaksi mencapai 1,4 juta transaksi atau tumbuh 22% YoY dengan volume transaksi mencapai lebih dari Rp 75 miliar atau tumbuh 168% YoY.

Sementara itu, Direktur Risiko, Kepatuhan, dan Hukum Allo Bank Ganda Raharja Rusli mengungkapkan bahwa dengan adanya QRIS, bank bisa melakukan analisa korelasi penggunaan QRIS tersebut dengan perilaku kelayakan kredit. Terlebih,  transaksi QRIS terus unggul dibandingkan transaksi uang tunai dan diprediksi akan terus tumbuh.

Baca Juga: QRIS Dapat Menjadi Data Alternatif untuk Penilaian Kelayakan Kredit

“Allobank sudah menerapkan hal tersebut sejak 1 hingga 2 tahun lalu,” ujarnya.

Sejalan dengan itu,  Ganda menyebutkan penetrasi pasar dari QRIS ini juga sudah semakin luas di Allobank. Sebagai bank dengan layanan digital, ia bilang QRIS merupakan salah satu layanan utama di Alloapps. 

“Total pengguna kira-kira 13 juta orang dan peningkatan jumlah transaksi sekitar 3-4% per bulan,” tambahnya.

Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso mengungkapkan bahwa QRIS memang bisa menjadi salah satu alat untuk mengukur kelayakan seseorang mendapatkan kredit. Namun, hal tersebut belum bisa menjadi satu-satunya untuk mengukur kelayakan tersebut. Artinya, perlu data lain yang juga melengkapi.

Meski demikian, Santoso bilang ke depan tak menutup kemungkinan jika QRIS memang sudah benar-benar luas penetrasinya. Di mana, saat ini memang masih belum banyak pengguna QRIS meskipun pertumbuhannya tetap tinggi.

Pengguna QRIS sudah hampir mendekati 60 juta, Jadi memang kalau melihat populasi Indonesia 275 juta kadang-kadang belum merata karena ada juga aspek orang tua ataupun mungkin anak-anak juga yang memang tidak termasuk,” tambahnya.

Selanjutnya: Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Ditolak, Ini Respon Fadli Zon

Menarik Dibaca: Tayang Besok, Film Kuncen Hadirkan Misteri Gunung Merapi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News