JAKARTA. Apro Financial Co Ltd menargetkan akan menggabungkan (merger) Bank Dinar dan Bank Andara sebelum akhir 2017. Langkah penggabungan ini dilakukan setelah lembaga keuangan asal Korea Selatan ini melakukan penambahan modal ke Bank Dinar dan Bank Andara. Vice Chairman Apro Service Group Donald Hong Kim mengatakan, sebelum merger, Apro akan menambah modal bank Dinar sehingga mencapai modal inti Rp 1 triliun. “Setelah itu Bank Dinar akan digabung dengan Bank Andara yang mempunyai modal inti sebesar Rp 600 miliar,” ujar Donald Hong Kim dalam diskusi terbatas, Senin (21/11). Nantinya, bank hasil penggabungan ini akan mempunyai modal inti sebesar Rp 1,6 triliun atau masuk dalam bank umum kelompok usaha (BUKU) II. Apro berkomitmen untuk melakukan penambahan modal setiap tahun sebesar Rp 500 miliar sehingga pada 2018-2019, bank gabungan ini akan mempunyai modal inti sebesar Rp 3 triliun.
Bank Dinar & Bank Andara dimerger pada 2017
JAKARTA. Apro Financial Co Ltd menargetkan akan menggabungkan (merger) Bank Dinar dan Bank Andara sebelum akhir 2017. Langkah penggabungan ini dilakukan setelah lembaga keuangan asal Korea Selatan ini melakukan penambahan modal ke Bank Dinar dan Bank Andara. Vice Chairman Apro Service Group Donald Hong Kim mengatakan, sebelum merger, Apro akan menambah modal bank Dinar sehingga mencapai modal inti Rp 1 triliun. “Setelah itu Bank Dinar akan digabung dengan Bank Andara yang mempunyai modal inti sebesar Rp 600 miliar,” ujar Donald Hong Kim dalam diskusi terbatas, Senin (21/11). Nantinya, bank hasil penggabungan ini akan mempunyai modal inti sebesar Rp 1,6 triliun atau masuk dalam bank umum kelompok usaha (BUKU) II. Apro berkomitmen untuk melakukan penambahan modal setiap tahun sebesar Rp 500 miliar sehingga pada 2018-2019, bank gabungan ini akan mempunyai modal inti sebesar Rp 3 triliun.