Bank Dinar bidik kredit sub sektor perdagangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk mengatakan sampai dengan penghujung kuartal III 2017 pihaknya berhasil mencatat kenaikan kredit. Kendati demikian, Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie menyebut, secara total kredit perseroan baru tumbuh satu digit sebesar 6% secara year on year (yoy).

Kendati demikian, Hendra optimis pihaknya mampu mencapai target pertumbuhan kredit perseroan sebesar 16% pada akhir tahun 2017. Salah satu strateginya yakni dengan memperluas lini bisnis perseroan ke segala sub sektor perdagangan.

"Kami memang fokus di kredit UKM (usaha kecil dan menengah), cuma ada juga yang di perdagangan seperti besi baja, elektronik, spare part, garmen dan lain-lain," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/10).


Asal tahu saja, bank bersandi saham DNAR ini mengatakan penyaluran kredit perseroan memang mayoritas masuk ke sektor perdagangan sekitar 35% dari total kredit.

Pelambatan dari sisi kredit juga berdampak pada kualitas kredit perseroan, tercatat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sampai dengan akhir kuartal III 2017 mencapai 2,07% secara gross. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode tahun sebelumnya sebesar 1,89%.

NPL net juga naik dari 1,6% di kuartal III 2016 menjadi 1,77%. Kendati demikian, penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) perseroan berhasil melonjak naik sebanyak 20% secara tahunan.

Sebagai informasi saja, sampai dengan bulan Agustus 2017 perseroan mencatat kredit tumbuh sebesar 7,6% yoy menjadi Rp 1,28 triliun. Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 6,91% menjadi Rp 1,74 triliun per Agustus 2017. Sementara dari sisi perolehan laba terlihat stagnan dengan total laba bersih sebesar Rp 7,48 miliar atau hanya tumbuh 0,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia