Bank Dinar ingin naik kelas



JAKARTA. Bank Dinar Indonesia menargetkan akan naik kelas ke BUKU II (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun – Rp 5 triliun) pasca tahun 2016. Keyakinan ini muncul setelah Bank Dinar melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada hari ini.Menurut Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar, rencana melakukan IPO sudah muncul bulan November 2012. Rencana ini menjadi pembahasan serius sampai memasuki tahun 2013. IPO dianggap sebagai langkah strategis untuk memajukan bank karena memperkuat mekanisme pengawasan terhadap kinerja Bank Dinar. “Kini bursa efek Indonesia (BEI) dan masyarakat juga mengawasi. Seluruh bankir yang ada di Bank Dinar akan terpacu bekerja lebih optimal,” kata Hendra saat dihubungi KONTAN, Jumat, (11/7).Hendra mengakui kebutuhan memperkuat permodalan menjadi salah satu motivasi utama melakukan IPO. Sampai akhir tahun 2013, modal inti Bank Dinar sebesar Rp 252,12 miliar atau BUKU I (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar – Rp 1 triliun) . Melalui IPO ini, Bank Dinar menargetkan penambahan modal sebesar Rp 50 miliar. “Sampai Juni lalu, modal inti kami sekitar Rp 258 miliar. Jadi dengan IPO, modal inti kami akan meningkat menjadi Rp 308 miliar – Rp 310 miliar,” ujar Hendra.Melalui IPO, ruang untuk melakukan penambahan modal menjadi lebih bervariasi. Kenyataan ini membuat Hendra optimis pasca tahun 2016, Bank Dinar sudah bisa loncat kelas ke BUKU II. “Dengan naik kelas, Bank Dinar memiliki pilihan segmen bisnis yang lebih beragam untuk dimasuki,” pungkas Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Roy Franedya