Bank Dinar kembali wacanakan IPO



JAKARTA. Gairah bank-bank kecil BUKU I (modal inti berkisar Rp 100 miliar - Rp 1 triliun) untuk meningkatkan modal kian besar. Setelah Bank Ina Perdana, Bank Dinar berniat melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) Semester I tahun ini.

Rencana ini terbilang mundur. Sebab, tahun lalu perseroan menargetkan bisa (IPO) Desember tahun 2013 lalu. IPO dilakukan Bank Dinar supaya bisa naik kelas ke BUKU 2 (modal inti berkisar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun) di tahun 2015.

Dengan IPO ini, bank ini berharap bisa mendapatkan suntikan modal senilai Rp 300 miliar. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar bilang, sejauh ini modal inti Bank Dinar sampai Desember 2013 mencapai Rp 260 miliar.


Posisi rasio kecukupan modal minimum alias Capitally Adequacy Ratio (CAR) juga dalam kondisi baik sebesar 44%. "Jadi tanpa IPO pun sebetulnya, kami punya ruang lebar untuk melakukan ekspansi bisnis," kata Hendra saat dihubungi KONTAN, Rabu, (22/1).  

Hendra belum bisa memperkirakan perusahaan manakah yang akan segera membeli saham Bank Dinar begitu listing di Bursa Efek Indonesia. Pastinya, setelah IPO, ruang untuk melakukan penguatan permodalan menjadi lebih mudah melalui rights issue dan penerbitan obligasi.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan laporan keuangan per September 2013, komposisi Pemegang Saham Bukan Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Dinar antara lain : Nio Yantony sebesar 40,75%, Andre Mirza Hartawan sebesar 25,23%, Syaiful Amir sebesar 12,61%, Ahli Waris Almarhum Anugerah Liman sebesar 6,52%, Hadi Widjaja Sidharta sebesar 6,46% dan perorangan lain sebesar 8,43%.

Saat ini, Bank Dinar telah memiliki enam kantor cabang yang berlokasi di Mangga Dua, Pluit, Roxy, Jembatan Besi, Juanda yang kesemuanya di Jakarta dan satu kantor cabang ada di Surabaya, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri