JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) memantapkan rencana merger dengan PT Bank Andara tahun ini. Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie menyebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) seluruh pemegang saham merestui rencana akuisisi Bank Dinar oleh perusahaan asal Korea Selatan, APRO Financial. "Akuisisi sudah direstui, tinggal minta persetujuan dari regulator, setelah itu merger dengan Bank Andara, lalu re-branding," kata Hendra saat ditemui di Jakarta, Senin (10/4). APRO sudah mengakuisisi Bank Andara lebih dulu pada November 2016. Asal tahu saja, Bank Dinar menjual kepemilikan 1,74 miliar saham perusahaan ke Apro Financial Co.Ltd dengan harga penjualan sebesar Rp 396,89 per saham. Dengan harga penjualan ini, maka APRO telah memegang 77,38% saham Bank Dinar.
Bank Dinar tinggal selangkah merger dengan Andara
JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) memantapkan rencana merger dengan PT Bank Andara tahun ini. Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie menyebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) seluruh pemegang saham merestui rencana akuisisi Bank Dinar oleh perusahaan asal Korea Selatan, APRO Financial. "Akuisisi sudah direstui, tinggal minta persetujuan dari regulator, setelah itu merger dengan Bank Andara, lalu re-branding," kata Hendra saat ditemui di Jakarta, Senin (10/4). APRO sudah mengakuisisi Bank Andara lebih dulu pada November 2016. Asal tahu saja, Bank Dinar menjual kepemilikan 1,74 miliar saham perusahaan ke Apro Financial Co.Ltd dengan harga penjualan sebesar Rp 396,89 per saham. Dengan harga penjualan ini, maka APRO telah memegang 77,38% saham Bank Dinar.