KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Namun, diperlukan dukungan dan peran semua pihak di industri kasa keuangan, terutama perbankan. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan tahun 2024 mencapai 65,43%. Meski masih rendah tapi angka tersebut sudah naik dari 49,68% pada tahun 2022. Sementara, indeks inklusi keuangan 2024 tercatat sebesar 75,02%. Kenaikan ini mencerminkan perbaikan dalam pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan. Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat literasi antara kelompok usia dan pendidikan. Kelompok usia produktif (26-35 tahun) memiliki tingkat literasi tertinggi (74,82%), sedangkan kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun menunjukkan tingkat literasi yang lebih rendah, masing-masing sebesar sekitar 52%.
Bank DKI Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Namun, diperlukan dukungan dan peran semua pihak di industri kasa keuangan, terutama perbankan. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan tahun 2024 mencapai 65,43%. Meski masih rendah tapi angka tersebut sudah naik dari 49,68% pada tahun 2022. Sementara, indeks inklusi keuangan 2024 tercatat sebesar 75,02%. Kenaikan ini mencerminkan perbaikan dalam pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan. Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat literasi antara kelompok usia dan pendidikan. Kelompok usia produktif (26-35 tahun) memiliki tingkat literasi tertinggi (74,82%), sedangkan kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun menunjukkan tingkat literasi yang lebih rendah, masing-masing sebesar sekitar 52%.