JAKARTA. Bank DKI Jakarta berniat untuk malaksanakan penawaran umum saham perdana atau Initial PublikOffering (IPO) tahun depan. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk memperkuat permodalan Bank DKI.Direktur Utama Bank DKI Jakarta Winny Erwindia mengatakan, sebenarnya Bank DKI sudah lama berniat untuk melantai di bursa saham. Namun, terganjal oleh kondisi ekonomi dan internal yang belum siap."Kami sudah dapat izin dari pemegang saham untuk IPO sejak tahun 2007," ujarnya, Rabu (10/2).Winny bilang, nantinya dana IPO ini digunakan untuk memperkuat modal bank DKI. Per september 2009 modal inti bank DKI mencapai Rp 812,65 miliar. "Penambahan modal untuk memperkuat rasio kecukupan modal (CAR), saat ini CAR BAnk DKI 12-13%," tambahnya.Winny bilang penerapan Basel II yang mengharus bank memiliki bumper CAR juga salah satu alasan Bank DKI untuk IPO. "Dengan CAR yang mepet seperti ini kami butuh suntikan modal. Namun, kami tidak ingin mengandalkan suntikan modal dari Pemerintah Daerah (Pemda) yang menjadi pemegang saham kami," tukasnya.Namun, Winny belum bisa menentukan kapan mereka akan melaksanakan niat tersebut. Pasalnya, saat ini Bank DKI sedang konsentrasi untuk melaksanakan spin off (pelepasan usaha) unit syarih mereka. "Semua masih dalam kajian, tapi yang pasti tahun ini kami akan menerbitkan obligasi terlebih dahulu," tukasnya.Sekedar catatan, hingga Desember 2009, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 10 triliun. Tahun ini ditargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 20%-30%. Sementara itu, DPK per desember 2009 mencapai Rp 18 triliun. Tahun ini ditargetkan naik diatas 25%. 60% kredit bBank DKI disalurkan ke sektor konsumer. Sisanya, 30% komersial dan 10% mortage (kredit perumahan).Muliaman D Hadad Deputi Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan, saat ini BI memang mendorong bank-bank untuk go publik termasuk bank-bank pembangunan daerah. Alasannya, bank yang sudah go publik akan menjadi lebih transparan karena diawasi oleh BI dan masyarakat serta Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Juga bisa jadi kontrol sosial terhadap intervensi dari berbagai pihak baik pemilik modal," ujarnya, Rabu (10/2).Muliaman berjanji akan memberikan insentif kepada bank-bank yang melantai di bursa saham. "Nanti akan dipikirkan apa insentif yang akan diberikan," tambahnyaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank DKI Jakarta IPO Tahun Depan
JAKARTA. Bank DKI Jakarta berniat untuk malaksanakan penawaran umum saham perdana atau Initial PublikOffering (IPO) tahun depan. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk memperkuat permodalan Bank DKI.Direktur Utama Bank DKI Jakarta Winny Erwindia mengatakan, sebenarnya Bank DKI sudah lama berniat untuk melantai di bursa saham. Namun, terganjal oleh kondisi ekonomi dan internal yang belum siap."Kami sudah dapat izin dari pemegang saham untuk IPO sejak tahun 2007," ujarnya, Rabu (10/2).Winny bilang, nantinya dana IPO ini digunakan untuk memperkuat modal bank DKI. Per september 2009 modal inti bank DKI mencapai Rp 812,65 miliar. "Penambahan modal untuk memperkuat rasio kecukupan modal (CAR), saat ini CAR BAnk DKI 12-13%," tambahnya.Winny bilang penerapan Basel II yang mengharus bank memiliki bumper CAR juga salah satu alasan Bank DKI untuk IPO. "Dengan CAR yang mepet seperti ini kami butuh suntikan modal. Namun, kami tidak ingin mengandalkan suntikan modal dari Pemerintah Daerah (Pemda) yang menjadi pemegang saham kami," tukasnya.Namun, Winny belum bisa menentukan kapan mereka akan melaksanakan niat tersebut. Pasalnya, saat ini Bank DKI sedang konsentrasi untuk melaksanakan spin off (pelepasan usaha) unit syarih mereka. "Semua masih dalam kajian, tapi yang pasti tahun ini kami akan menerbitkan obligasi terlebih dahulu," tukasnya.Sekedar catatan, hingga Desember 2009, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 10 triliun. Tahun ini ditargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 20%-30%. Sementara itu, DPK per desember 2009 mencapai Rp 18 triliun. Tahun ini ditargetkan naik diatas 25%. 60% kredit bBank DKI disalurkan ke sektor konsumer. Sisanya, 30% komersial dan 10% mortage (kredit perumahan).Muliaman D Hadad Deputi Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan, saat ini BI memang mendorong bank-bank untuk go publik termasuk bank-bank pembangunan daerah. Alasannya, bank yang sudah go publik akan menjadi lebih transparan karena diawasi oleh BI dan masyarakat serta Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Juga bisa jadi kontrol sosial terhadap intervensi dari berbagai pihak baik pemilik modal," ujarnya, Rabu (10/2).Muliaman berjanji akan memberikan insentif kepada bank-bank yang melantai di bursa saham. "Nanti akan dipikirkan apa insentif yang akan diberikan," tambahnyaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News