JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI bakal menggelar penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) awal tahun 2012 nanti. IPO tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menopang kebutuhan permodalan bank ini."Total kebutuhan kami Rp 800 miliar untuk menjaga CAR (rasio kecukupan modal) 14% dan pertumbuhan kredit 25%-30% per tahun sampai tahun 2013 nanti. Yang Rp 300 miliar sampai Rp 370 miliar diharapkan dari IPO, " kata Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono, Jakarta, Kamis (18/8).Selain dari IPO, sisa kebutuhan modal tersebut akan dipenuhi dengan mencari mitra strategis atawa strategic partner dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di dalam lingkungan Pemerintah Privinsi DKI. Selain ini, penambahan modal juga diharapkan bisa diperoleh dari penyertaan modal pemerintah (PMP) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bank DKI berharap bisa memperoleh dana Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar dari BUMD serta Pemerintah Provinsi DKI .Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyatno Wibowo berharap, dana dari strategic partner dan Pemprov DKI tersebut bisa cair akhir tahun ini. "Sebelum IPO, kami mencari strategic partner dan diharapkan akan ada PMP dari Pemprov. Karena, kalau kita IPO tanpa ada penambahan modal, dikhawatirkan saham pemilik yang lama akan terdilusi," tuturnya.Dengan adanya kucuran dana segar dari Strategic Partner dan Pemprov, Bank DKI berharap, labanya bisa meningkat menjadi Rp 500 miliar pada akhir tahun. Di saat yang sama, CAR juga diharapkan bisa naik menjadi 14%. Per akhir Juni 2011 lalu, laba sebelum pajak Bank DKI tercatat Rp 210 miliar atau naik 25,7% dibandingkan Juni 2010 yang hanya Rp 167 miliar. Adapun CAR per Juni 2011 tercatat turun menjadi 10,43% dibandingkan Juni 2010 yang masih 13,54%.Saat ini, 99,84% saham Bank DKI dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta dan sekitar 0,16% dimiliki oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Mulyatno berharap, melalui IPO tersebut, sekitar 15%-20% saham Bank DKI bisa dilepas ke publik."Kalau dari BUMD dan Pemprov kami tidak mendapat dana PMP, kami akan menggenjotnya dari IPO," tuturnya. Dengan kata lain, jumlah saham yang bakal dilepas bisa saja jauh lebih besar dari target awal tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank DKI pastikan IPO awal tahun 2012
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI bakal menggelar penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) awal tahun 2012 nanti. IPO tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menopang kebutuhan permodalan bank ini."Total kebutuhan kami Rp 800 miliar untuk menjaga CAR (rasio kecukupan modal) 14% dan pertumbuhan kredit 25%-30% per tahun sampai tahun 2013 nanti. Yang Rp 300 miliar sampai Rp 370 miliar diharapkan dari IPO, " kata Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono, Jakarta, Kamis (18/8).Selain dari IPO, sisa kebutuhan modal tersebut akan dipenuhi dengan mencari mitra strategis atawa strategic partner dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di dalam lingkungan Pemerintah Privinsi DKI. Selain ini, penambahan modal juga diharapkan bisa diperoleh dari penyertaan modal pemerintah (PMP) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bank DKI berharap bisa memperoleh dana Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar dari BUMD serta Pemerintah Provinsi DKI .Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyatno Wibowo berharap, dana dari strategic partner dan Pemprov DKI tersebut bisa cair akhir tahun ini. "Sebelum IPO, kami mencari strategic partner dan diharapkan akan ada PMP dari Pemprov. Karena, kalau kita IPO tanpa ada penambahan modal, dikhawatirkan saham pemilik yang lama akan terdilusi," tuturnya.Dengan adanya kucuran dana segar dari Strategic Partner dan Pemprov, Bank DKI berharap, labanya bisa meningkat menjadi Rp 500 miliar pada akhir tahun. Di saat yang sama, CAR juga diharapkan bisa naik menjadi 14%. Per akhir Juni 2011 lalu, laba sebelum pajak Bank DKI tercatat Rp 210 miliar atau naik 25,7% dibandingkan Juni 2010 yang hanya Rp 167 miliar. Adapun CAR per Juni 2011 tercatat turun menjadi 10,43% dibandingkan Juni 2010 yang masih 13,54%.Saat ini, 99,84% saham Bank DKI dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta dan sekitar 0,16% dimiliki oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Mulyatno berharap, melalui IPO tersebut, sekitar 15%-20% saham Bank DKI bisa dilepas ke publik."Kalau dari BUMD dan Pemprov kami tidak mendapat dana PMP, kami akan menggenjotnya dari IPO," tuturnya. Dengan kata lain, jumlah saham yang bakal dilepas bisa saja jauh lebih besar dari target awal tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News