JAKARTA. Simpanan tabungan dan giro atau current account savings account (CASA) tengah menjadi rebutan bagi perbankan untuk memupuk likuiditas. Pasalnya, dana murah memiliki kelebihan biaya dana atau cost of fund lebih rendah ketimbang biaya dana di deposito. Sejumlah bank besar dan menengah telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan porsi dana murah. Misalnya, bank melakukan sinergi dan kerjasama dengan perusahaan terkait pengelolaan kas dan rekening tabungan. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, komposisi dana murah di BCA masih cukup tinggi sekitar 75%-78% di kuartal II-2017. "Kami sudah rutin (melakukan strategi pengelolaan dana murah)," kata Jahja, kepada KONTAN, Selasa (11/7).
Bank dongkrak porsi tabungan dan giro
JAKARTA. Simpanan tabungan dan giro atau current account savings account (CASA) tengah menjadi rebutan bagi perbankan untuk memupuk likuiditas. Pasalnya, dana murah memiliki kelebihan biaya dana atau cost of fund lebih rendah ketimbang biaya dana di deposito. Sejumlah bank besar dan menengah telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan porsi dana murah. Misalnya, bank melakukan sinergi dan kerjasama dengan perusahaan terkait pengelolaan kas dan rekening tabungan. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, komposisi dana murah di BCA masih cukup tinggi sekitar 75%-78% di kuartal II-2017. "Kami sudah rutin (melakukan strategi pengelolaan dana murah)," kata Jahja, kepada KONTAN, Selasa (11/7).