Bank Dunia Akan Menaikkan Pinjaman Hingga US$ 50 Miliar



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. World Bank atau Bank Dunia sedang menyiapkan rencana meningkatkan pinjaman sebesar US$50 miliar selama satu dekade ke depan melalui perubahan peraturan-peraturannya. Rencana ini akan dipresentasikan World Bank pada pertemuan musim semi kepada para pemberi pinjaman pada bulan April mendatang.

Melansir Bloomberg, Kamis (16/3), strategi ini merupakan usulan terbesar yang diusulkan untuk evolusi Bank Dunia. Hal ini muncul sebagai tanggapan atas desakan dari Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dan para pemimpin Kelompok 20 lainnya agar Bank Dunia mencari cara mengembangkan sumber daya yang ada untuk memenuhi tantangan seperti perubahan iklim dan pandemi.

Kunci dari strategi ini adalah menurunkan rasio ekuitas terhadap pinjaman minimum di International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), cabang Bank Dunia yang memberikan pinjaman kepada negara-negara berpenghasilan menengah dan berpenghasilan rendah yang layak menerima kredit. Hal ini akan memungkinkan institusi ini untuk mengambil lebih banyak risiko dengan modal yang ada.


Baca Juga: S&P Global Gunting Rating SVB Financial dan Prediksi Akan Bangkrut

Para direktur eksekutif Bank Dunia akan mendiskusikan rencana ini dalam beberapa minggu mendatang. Kemudian akan disampaikan kepada para kreditur untuk dipertimbangkan dalam pertemuan di minggu kedua bulan April.

Bank Dunia juga sedang mempertimbangkan penerapan tujuan-tujuan eksplisit untuk mendorong keberlanjutan dan ketahanan, selain misinya saat ini untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran.

Perombakan peraturan Bank Dunia yang berusia hampir 80 tahun ini didorong oleh tinjauan G-20 atas kerangka kerja kecukupan modal bank-bank pembangunan multilateral yang dirilis tahun lalu, yang didukung oleh Yellen. Di antara langkah-langkah lainnya, kerangka kerja ini memungkinkan institusi ini untuk berbagi lebih banyak dana dan mengambil lebih banyak risiko.

AS sebagai pemegang saham terbesar Bank Dunia, mendorong pemberi pinjaman untuk lebih agresif memperluas neraca keuangannya sambil mempertahankan peringkat kredit AAA.

Baca Juga: Ini Langkah Pemerintah AS untuk Melindungi Nasabah Silicon Valley Bank yang Bangkrut

Editor: Khomarul Hidayat