Bank Dunia apresiasi kebijakan energi Indonesia



JAKARTA. Bank Dunia mengapresiasi kebijakan pemerintah Indonesia yang telah melakukan pengalihan subsidi listrik dan tidak menaikkan harga BBM di tengah kondisi minyak dunia yang belum stabil. Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, kebijakan tersebut tepat dilakukan oleh pemerintah meskipun ketidakpastian harga energi terutama minyak dunia telah membuat harga eceran BBM saat ini di bawah harga ekonomi riil sehingga pemerintah perlu menanggung beban. Chaves melihat bahwa telah terjadi penurunan harga minyak dunia baru-baru ini di bawah US$ 43 dolar per barel sehingga bisa mengurangi beban pemerintah. Namun demikian, ia tak memungkiri bahwa harga minyak dunia masih diliputi ketidakpastian “Telah terjadi penurunan harga minyak dunia baru-baru ini. Pada saat yang sama, kami melihat bahwa 19 juta pengguna dari PLN akan dicabut subsidi listriknya. Dari situ kami melihat tren yang sangat positif untuk Indonesia dengan diiringi kualitas belanja yang membaik,” kata Chaves saat menghadiri acara Open House Idulfitri di rumah dinas Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jakarta, Minggu (25/6). Soal keputusan pemerintah untuk mempertahankan harga BBM dan dampaknya terhadap anggaran negara, Chaves melihat bahwa kondisi fiskal Indonesia saat ini telah meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut dia, kerangka fiskal Indonesia telah jauh lebih solid sehingga dirinya memproyeksi negara akan mencatatkan pendapatan yang lebih baik. “Seperti yang dikatakan oleh Menteri Keuangan dan banyak pengamat lainnya, defisit anggaran akan tetap di bawah 3%, kemungkinan antara 2,5% sampai 2,6% dari PDB tahun ini. Jadi, fiskal tertata dengan baik dan dikelola dengan baik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan