Bank Dunia: Banyak Perusahaan Kecil di Indonesia tapi Kontribusinya Minim ke Ekonomi



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Dunia menyebut, perusahaan di Indonesia banyak didominasi perusahaan kecil. Namun sayangnya, perusahaan kecil tersebut minim kontribusinya bagi perekonomian Indonesia.

Senior Private Sector Specialist di Bank Dunia Alexandre Hugo mencatat, sektor swasta di Indonesia sangat besar, dengan 66 juta badan usaha, dan 9 juta di antaranya terdaftar secara resmi.

Kelompok ini sebagian besar terdiri dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan kehadiran yang signifikan di sektor grosir dan eceran 54%, jasa akomodasi dan makanan mencapai 20%, dan industri pengolahan 14,5%.


“Sektor swasta di Indonesia dicirikan oleh banyaknya perusahaan kecil. Namun dominasi ekonomi hanya dimiliki beberapa perusahaan besar,” tutur Alexandre dalam agenda The Launch of World Bank Indonesia Economic Prospects Report, June 2024 Edition, Senin (24/5).

Baca Juga: Dorong Penerimaan Pajak, Bank Dunia Sarankan Pemerintah Turunkan Ambang Batas PPN

Alexandre mencatat, saat ini sebanyak 5% perusahaan terbesar di Indonesia menguasai 90% pendapatan. Pendapatan perusahaan terbesar tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan di Turki sebanyak 20%, 35% di Meksiko, dua pertiga di India, 75% di Filipina

“Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan 90% di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan yang dapat menghambat persaingan dan inovasi di dalam negeri. Jadi sepertinya kita punya alternator ganda, seperti ekonomi ganda,” kata Alexandre.

Ia menambahkan, meskipun perusahaan-perusahaan besar menghasilkan output dalam jumlah besar, namun perusahaan besar hanya menciptakan sedikit lapangan kerja. Di sisi lain, banyak perusahaan kecil yang tidak produktif.

"Permasalahan tersebut tentunya menimbulkan kekhawatiran mengenai dinamika yang diperlukan untuk mendorong perekonomian ke depan," kata Alexandre.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ia menyarankan agar Indonesia membuat strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan kecil dan meningkatkan kontribusi perusahaan kecil dalam penciptaan lapangan kerja.

Bank Dunia mencatat, kinerja perusahaan di Indonesia, khususnya dalam hal produktivitas tenaga kerja tertinggal dibandingkan perusahaan-perusahaan di negara-negara pembanding. Produktivitas tenaga kerja menurun dari US$ 7.530 per pekerja pada tahun 2015 menjadi US$ 5.336 pada tahun 2023, sebagian disebabkan oleh dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat