JAKARTA. Kerentanan perekonomian Indonesia akibat derasnya arus modal asing sudah mendapat perhatian dari Bank Dunia. Arus modal asing yang cukup deras mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat pesat, sementara imbal hasil obligasi negara menurun cukup signifikan. Dalam laporan triwulan III untuk Indonesia. Bank Dunia memberikan catatan mengenai kemungkinan ketidakstabilan perekonomian nasional. "Kerentanan tersebut disebabkan oleh derasnya arus modal asing di sektor keuangan,” tegas ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (20/12). Derasnya arus modal asing di sektor keuangan, lanjut Lana, juga terkonfirmasi dalam data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Pada triwulan III, neraca modal dan finansial mencatatkan surplus 6,5 miliar dollar AS. Dari jumlah tersebut, 6,1 miliar dollar AS di antaranya disumbangkan oleh investasi portofolio, sementara sisanya investasi asing langsung (FDI).
Bank Dunia khawatir dengan capital inflow Indonesia
JAKARTA. Kerentanan perekonomian Indonesia akibat derasnya arus modal asing sudah mendapat perhatian dari Bank Dunia. Arus modal asing yang cukup deras mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat pesat, sementara imbal hasil obligasi negara menurun cukup signifikan. Dalam laporan triwulan III untuk Indonesia. Bank Dunia memberikan catatan mengenai kemungkinan ketidakstabilan perekonomian nasional. "Kerentanan tersebut disebabkan oleh derasnya arus modal asing di sektor keuangan,” tegas ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (20/12). Derasnya arus modal asing di sektor keuangan, lanjut Lana, juga terkonfirmasi dalam data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Pada triwulan III, neraca modal dan finansial mencatatkan surplus 6,5 miliar dollar AS. Dari jumlah tersebut, 6,1 miliar dollar AS di antaranya disumbangkan oleh investasi portofolio, sementara sisanya investasi asing langsung (FDI).