KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) menilai bahwa selama 15 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan akses layanan melalui desentralisasi. Namun, kualitas layanan masih rendah dan perbedaan antardaerah semakin melebar. Lead Economist Bank Dunia Frederico Gil Sander mengatakan, akses terhadap layanan dasar telah meningkat. Misalnya, di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Daerah ini mengalami perbaikan dari sisi sanitasi dan air yang tadinya masing-masing hanya 34% dan 38% di tahun 2001 menjadi 65% dan 80% di tahun 2015. “Akses terhadap layanan dasar telah meningkat selama bertahun-tahun sejak desentralisasi. Tingkat partisipasi siswa meningkat menjadi 68% dan 45% untuk SMP dan SMA pada 2015 dari yang sebelumnya 43% dan 19% di tahun 2001,” katanya dalam Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Kamis (14/12).
Bank Dunia: Kualitas desentralisasi daerah berbeda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) menilai bahwa selama 15 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan akses layanan melalui desentralisasi. Namun, kualitas layanan masih rendah dan perbedaan antardaerah semakin melebar. Lead Economist Bank Dunia Frederico Gil Sander mengatakan, akses terhadap layanan dasar telah meningkat. Misalnya, di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Daerah ini mengalami perbaikan dari sisi sanitasi dan air yang tadinya masing-masing hanya 34% dan 38% di tahun 2001 menjadi 65% dan 80% di tahun 2015. “Akses terhadap layanan dasar telah meningkat selama bertahun-tahun sejak desentralisasi. Tingkat partisipasi siswa meningkat menjadi 68% dan 45% untuk SMP dan SMA pada 2015 dari yang sebelumnya 43% dan 19% di tahun 2001,” katanya dalam Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Kamis (14/12).