Bank Dunia menegaskan elemen kunci rencana aksi iklim baru



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Dunia mengumumkan rencana aksi perubahan iklim baru untuk membantu negara-negara berkembang mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca yang terukur dan berjanji untuk memobilisasi sumber daya skala besar untuk membantu transisi keluar dari ketergantungan pada batubara.

Hal itu dikatakan Presiden Bank Dunia David Malpass pada hari Jumat (2/4), seperti dilansir Reuters. Malpass mengatakan elemen kunci rencana tersebut telah disampaikan kepada dewan bank pada hari Kamis dan menggarisbawahi perlunya mengambil tindakan segera.

Dia mengatakan bank telah menyediakan US$ 83 miliar dalam pendanaan iklim selama lima tahun terakhir, memuncak pada US$ 21,4 miliar pada tahun 2020, tetapi rencana baru tersebut akan meningkatkan level tersebut.


Rencana baru tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Reuters Rabu, berkomitmen untuk membuat keputusan pembiayaan sejalan dengan upaya untuk membatasi pemanasan global, tetapi berhenti sebelum berjanji untuk menghentikan pendanaan bahan bakar fosil, seperti yang didesak oleh banyak juru kampanye.

Baca Juga: Biden siapkan belanja infrastruktur AS hingga US$ 2 triliun

“Tanggapan kolektif kami terhadap perubahan iklim, kemiskinan dan ketidaksetaraan menentukan pilihan-pilihan usia kami,” kata Malpass dalam sebuah pernyataan.

Malpass menggarisbawahi kebutuhan untuk membantu negara-negara memaksimalkan dampak pendanaan iklim, dengan peningkatan yang terukur dalam mata pencaharian melalui adaptasi, dan pengurangan yang terukur dalam emisi gas rumah kaca melalui mitigasi. 

Untuk mencapai tujuan ini, Malpass mengatakan 35% dari pembiayaan Grup Bank Dunia, rata-rata selama lima tahun ke depan, akan memiliki manfaat tambahan iklim, dan 50% dari pembiayaan iklim bank akan mendukung adaptasi dan ketahanan.

Bank juga akan mengadopsi metrik baru yang memfasilitasi fokus yang lebih besar pada pengurangan emisi gas rumah kaca, adaptasi dan ketahanan, dan memperluas diagnostik iklimnya melalui Laporan Iklim dan Pembangunan Negara yang baru.

Malpass mengatakan bank akan mendukung investasi "transformatif" dalam energi, sistem pangan, transportasi dan manufaktur, sistem yang berkontribusi paling besar terhadap emisi, dan secara signifikan meningkatkan dukungan bagi negara-negara yang ingin beralih dari batubara.

Bank Dunia akan menyelaraskan aliran pembiayaannya dengan tujuan perjanjian iklim Paris 2015 pada 1 Juli 2023, katanya, dengan 85% dari operasi Badan Penjamin Investasi dan Korporasi Keuangan Internasional yang baru akan diselaraskan pada saat itu, dan 100% oleh 1 Juli 2025.

Selanjutnya: Bank sentral Prancis pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 jadi 5%

Editor: Noverius Laoli