Bank Dunia pangkas proyeksi ekonomi dunia



WASHINGTON. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, setelah pasar negara berkembang seperti China sampai Brasil melambat lebih dari yang diproyeksikan semula. Kondisi pasar juga membuat adanya pemotongan anggaran di negara tersebut juga menurunkan kepercayaan investor.

Kondisi tersebut memperdalam kondisi kontraksi ekonomi di kawasan Eropa.  Dalam perkiraan Bank Dunia, ekonomi dunia tahun ini hanya akan tumbuh 2,2%, turun dari perkiraan pada Januari lalu yang diproyeksikan bisa mencapai 2,4%.

Proyeksi ekonomi tahun ini bahkan lebih lamban dari tahun lalu yang tercatat sebesar 2,3%. Demikian rilis yang dipublikasikan  Bank Dunia di Washington yang kemudian diberitakan oleh situs Bloomberg. Dalam laporan itu dijelaskan, produk domestik bruto wilayah euro tahun ini diproyeksikan menyusut 0,6%.


Sebaliknya, untuk AS dan Jepang akan terdongkrak naik jika dibantu oleh stimulus fiskal dan moneter. "Data menunjukkan bahwa  ekonomi global perlahan-lahan bangkit kembali, tetapi masih meragukan karena pemulihan tidak merata," kata pemberi pinjaman yang berbasis di Washington yang merilis laporan dua kali setahun tersebut.

Upaya para pembuat kebijakan Eropa untuk membendung krisis utang di kawasan itu telah meringankan risiko utama pertumbuhan global dan stabilitas pasar keuangan, sesuai permintaan pemberi pinjaman.

Untuk tahun 2013, Bank Dunia berharap ada pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3%. Untuk tahun ini, Bank Dunia memperkirakan, AS tumbuh 2%, naik dari perkiraan bulan Januari lalu sebesar 1,9% meskipun pengetatan fiskal akan menjadi penghalang.

Pertumbuhan ekonomi Asia dipangkas

Negara-negara berkembang secara kolektif yang diperkirakan tumbuh oleh Bank Dunia sebesar 5,1%, atau turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,5%. Prospek pertumbuhan China dipotong menjadi 7,7% dari perkiraan semula 8,4%.

Sedangkan India juga diperkirakan hanya tumbuh 5,7% atau turun dari perkiraan sebelumnya di angka 6,1%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Brazil juga diproyeksikan turun tahun menjadi 2,9% dari pertumbuhan sebelumnya sebesar 3,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri