JAKARTA. Negara berkembang menghadapi risiko pertumbuhan yang mengecewakan tahun ini. Berbagai situasi ekonomi global yang terjadi membuat World Bank atawa Bank Dunia melihat pertumbuhan ekonomi negara berkembang akan rendah. Bank Dunia menurunkan perkiraan pertumbuhan negara berkembang. Sebelumnya pada Januari pertumbuhan negara berkembang diperkirakan mencapai 5,3%, maka sekarang diturunkan menjadi 4,8%. Cuaca yang buruk di Amerika, krisis Ukraina, perlambatan China, perselisihan politik di beberapa negara berpendapatan menengah, serta lambatnya kemajuan reformasi struktural berkontribusi terhadap lemahnya pertumbuhan ekonomi negara maju secara keseluruhan. "Negara perlu bergerak lebih cepat dan berinvestasi lebih banyak dalam reformasi struktural dalam negeri untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang diperlukan untuk bisa mengakhiri kemiskinan," ujar Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim dalam siaran persnya, Selasa (10/6). Tanda-tanda yang menunjukkan penguatan baru terjadi pada tahun 2015 dan 2016 dengan masing-masing pertumbuhan diperkirakan 5,4% dan 5,5%. Adapun China diperkirakan akan tumbuh 7,6% tahun ini, namun hal tersebut tergantung dari kesuksesan upaya penyeimbangan ekonomi China sendiri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Dunia revisi ekonomi negara berkembang
JAKARTA. Negara berkembang menghadapi risiko pertumbuhan yang mengecewakan tahun ini. Berbagai situasi ekonomi global yang terjadi membuat World Bank atawa Bank Dunia melihat pertumbuhan ekonomi negara berkembang akan rendah. Bank Dunia menurunkan perkiraan pertumbuhan negara berkembang. Sebelumnya pada Januari pertumbuhan negara berkembang diperkirakan mencapai 5,3%, maka sekarang diturunkan menjadi 4,8%. Cuaca yang buruk di Amerika, krisis Ukraina, perlambatan China, perselisihan politik di beberapa negara berpendapatan menengah, serta lambatnya kemajuan reformasi struktural berkontribusi terhadap lemahnya pertumbuhan ekonomi negara maju secara keseluruhan. "Negara perlu bergerak lebih cepat dan berinvestasi lebih banyak dalam reformasi struktural dalam negeri untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang diperlukan untuk bisa mengakhiri kemiskinan," ujar Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim dalam siaran persnya, Selasa (10/6). Tanda-tanda yang menunjukkan penguatan baru terjadi pada tahun 2015 dan 2016 dengan masing-masing pertumbuhan diperkirakan 5,4% dan 5,5%. Adapun China diperkirakan akan tumbuh 7,6% tahun ini, namun hal tersebut tergantung dari kesuksesan upaya penyeimbangan ekonomi China sendiri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News