Bank Dunia revisi pertumbuhan Indonesia jadi 5,9%



JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia rupanya belum sesuai harapan Bank Dunia. Alhasil, Bank Dunia merevisi pertumbuhan ekonomi dari 6% menjadi 5,9%.Revisi ini karena Bank Dunia menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melambat pada kuartal III tahun ini. Perlambatan ini karena faktor-faktor domestik, seperti gangguan yang berhubungan dengan cuaca terhadap pertanian, pertambangan dan penggalian. “Goncangan pasokan pertanian dan meningkatnya harga komoditas mempengaruhi harga bahan pangan domestik, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan inflasi headline pada bulan November,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Stefan Koerberle dalam siaran persnya, Kamis (15/12).Untuk tahun depan, Bank Dunia memperkirakan tren-tren positif dalam investasi dan kekuatan konsumsi swasta akan berlanjut sehingga pertumbuhan ekonomi diramal akan lebih tinggi dari tahun ini. Bank Dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,2%.Sementara untuk mencapai pertumbuhan 7%, Bank Dunia menyarankan pemerintah harus berinvestasi pada prasarana kritis dan kegiatan ekonomi yang menciptakan lapangan kerja. ”APBN 2011 yang baru disahkan adalah suatu langkah positif dengan peningkatan alokasi belanja modal, begitu juga upaya-upaya tambahan untuk menangani rintangan-rintangan lambatnya pencairan anggaran belanja,” katanya.Menanggapi prediksi Bank Dunia itu, Pejabat sementara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Agus Suprijanto menganggap hal yang biasa. “ Kami tetap optimis di 6%, dan untuk tahun depan 6,4%. Jadi tahun ini 6%,” jelasnya.

Badan Pusat Statistik sebelumnya menyatakan pertumbuhan kuartal III sebesar 5,8%. Laju pertumbuhan ini melamban dari kuartal II yang mencapai 6,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can