Bank Dunia: Saat ini tepat investasi di RI*



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha pemerintah memperbaiki iklim investasi di dalam negeri mendapat pengakuan dunia. Dengan perbaikan itu, banyak pihak meyakini laju investasi Indonesia akan semakin besar.

Salah satu apresiasi datang dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang disampaikan secara langsung saat bertemu Presiden Joko Widodo di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Manila, Filipina, Minggu (13/11). Menurut Abe, iklim investasi Indonesia semakin kondusif sejak beberapa tahun terakhir.

Selain itu, Bank Dunia juga mengakui pencapaian Indonesia dalam perbaikan iklim investasi. Perbaikan regulasi pemerintah berhasil mendongkrak peringkat Indonesia dalam Ease of Doing Business (EoDB). Oleh karena itu, dengan iklim investasi kondusif dan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, Rodrigo Chaves, World Bank Indonesia Country Director menekankan, bahwa saat ini merupakan periode tepat bagi investor untuk menanam modal di Indonesia.


Apalagi Indonesia pada 2030 diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar di dunia, memiliki 135 juta kelas konsumsi, dan memiliki 180 juta penduduk pada usia produktif. "Apalagi, saat ini proyek infrastruktur sedang digalakkan dan banyak insentif bagi investor," papar Rodrigo dalam laporan yang dikutip KONTAN, Senin (13/11)*.

World Bank juga melihat, Pemerintah Indonesia saat ini serius dalam reformasi fiskal dan hukum. Kebijakan pemerintah menanggulangi korupsi juga terus digencarkan. Disisi lain, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah juga tinggi. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi investor menunda berinvestasi di Indonesia.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Widjaja Kamdani sepakat dengan penilaian Bank Dunia tersebut. Menurutnya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dengan banyaknya potensi proyek yang harus dikembangkan.

"Terutama infrastruktur. Oleh karena itu sangat penting pemerintah memperhatikan dengan serius kemudahan bagi para investor terutama berkaitan dengan regulasi, perizinan, pajak, tenaga kerja, dan lain-lain," jelas Shinta, Senin (13/11).

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Benny Soetrisno juga sepakat dengan penilaian ini. Namun, ia tak menampik bahwa investasi langsung asing di Indonesia masih kecil. Tidak sebanyak China yang rangking EoDB-nya lebih rendah dari Indonesia. Oleh karena itu, tugas pemerintah untuk memperbaiki permasalahan yang masih menghambat minat investor asing untuk tanam modal di Indonesia. RALAT

* Laporan ini bukan milik World Bank melainkan bahan presentasi milik Kementerian Informasi dan Telekomunikasi yang dibuat dengan mengutip pernyataan Rodrigo Chaves, World Bank Indonesia Country Director pada tahun 2016, terkait peluncuran Ease of Doing Business Report 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini