Bank efisiensi menjaga rasio BOPO 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan memperlihatkan tanda-tanda kian efisien. Itu tercermin pada tren penurunan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional atau BOPO.

Per Desember 2017, BOPO perbankan berada di level 78,64%. Angka yang dicatat Otoritas Jasa Keuangan itu menurun dibandingkan rasio per Desember 2016 yang mencapai 88,09%.

Namun di bulan Januari 2018 BOPO perbankan berada di level 81,8%. Angka tersebut naik dibanding akhir tahun 2017, tapi terlihat menurun bila dibandingkan Januari 2017 yang berada di posisi 83,94%.


Faktor yang membuat rasio BOPO bank menyusut seperti perbankan yang mulai mengarah ke digitalisasi hingga efisiensi membaik. Selain itu bank mulai mengurangi biaya pencadangan karena kualitas kredit membaik sehingga biaya operasional turun.

Sejumlah bankir beranggapan posisi BOPO sepanjang tahun ini belum akan banyak berubah dari posisi tahun 2017. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), misalnya, mematok rasio BOPO pada tahun 2018 akan berada di kisaran 80%.

Target tersebut praktis hanya bergerak tipis dari capaian BOPO BTN di tahun 2017 yang berada di level 81%. Direktur Strategi, Resiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, salah satu upaya BTN untuk melakukan efisiensi, demi penurunan rasio BOPO, adalah meningkatkan porsi low cost funding.

Tak hanya itu, guna menjaga BOPO berada di batas aman, bank penyalur pembiayaan perumahan ini juga menjaga kualitas kredit dengan non performing loan (NPL) di bawah 2,2% pada akhir tahun lalu. "Selain itu kami juga meningkatkan penyaluran kredit yang berkualitas di atas 20%," katanya, Selasa (6/3).

Langkah lain yang akan ditempuh BTN untuk mencapai target BOPO yang telah ditetapkannya adalah meningkatkan pertumbuhan pendapatan non bunga atau fee based income. Catatan saja, pada tahun lalu pendapatan non bunga BTN naik ke level 35%. Pun, untuk tahun 2018, bank bersandi emiten BBTN ini juga menargetkan pertumbuhan sama dengan persentase kenaikan di tahun 2017.

"BOPO BTN di awal tahun meningkat menjadi di atas 81%, namun secara year on year (yoy) sudah turun kurang lebih 1%," imbuhnya.

Sementara PT Bank OCBC NISP Tbk mematok BOPO berada di level 77%. Target tersebut stagnan apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2017 yang juga ada di posisi 77%.

Meski begitu Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, saat ini rasio BOPO OCBC NISP cenderung telah mengalami penurunan. Ini seiring dengan langkah efisiensi dan perbaikan kualitas kredit yang dilakukan pengelola bank.

Rasio BOPO OCBN NISP per Januari 2018 berada di level 72%. Meski belum banyak bergerak, namun rasio tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan posisi Januari 2017, yaitu 73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati