JAKARTA. Salah satu bank besar dari benua Eropa berminat memberikan pinjaman pembiayaan untuk kelistrikan di Indonesia. Dalam hal ini bank tersebut berminat untuk proyek pembangunan kabel listrik bawah laut Jawa-Sumatera."Ada salah satu bank pembangunan dari Eropa berminat tanpa jaminan," ujar Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin di kantor Direktorat Jenderal Kelistrikan, Jumat (27/6).Murtaqi memaparkan investor asing tidak perlu memberikan jaminan ke pemerintah. Namun saat ini pemerintah belum memutuskan untuk menggunakan bank asing sebagai pendana proyek transmisi Jawa-Sumatera. "Bank Eropa tak perlu memberikan jaminan pemerintah, kita lagi menjajaki tapi saya belum enak," ungkap Murtaqi.Murtaqi memaparkan proyek transmisi listrik Sumatera-Jawa butuh anggaran sebesar 600 juta dolar AS. Melihat angka tersebut, ada kemungkinan bank Eropa bekerjasama dengan pihak pemerintah atau swasta dalam negeri. "Tentu dia nggak sendiri, karena kebutuhan pendanaan cukup besar," papar Murtaqi.Untuk saat ini pemerintah ingin menilai satu bank Eropa tersebut. Jika memungkinkan, skemanya akan paket pembiayaannya dipecah sesuai wilayah, hal ini mengingat kapasitas listrik untuk lima wilayah bisa mencapai 500 kilovolt. "Kita jajaki satu bank dulu. Bisa partner atau pemaketan dipecah," jelas Murtaqi.Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung ingin kebutuhan listrik di Sumatera dan Jawa bisa terpenuhi. Salah satu caranya membentuk transmisi listrik menggunakan kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. (Adiatmaputra Fajar Pratama)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Eropa siap danai proyek listrik Jawa-Sumatera
JAKARTA. Salah satu bank besar dari benua Eropa berminat memberikan pinjaman pembiayaan untuk kelistrikan di Indonesia. Dalam hal ini bank tersebut berminat untuk proyek pembangunan kabel listrik bawah laut Jawa-Sumatera."Ada salah satu bank pembangunan dari Eropa berminat tanpa jaminan," ujar Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin di kantor Direktorat Jenderal Kelistrikan, Jumat (27/6).Murtaqi memaparkan investor asing tidak perlu memberikan jaminan ke pemerintah. Namun saat ini pemerintah belum memutuskan untuk menggunakan bank asing sebagai pendana proyek transmisi Jawa-Sumatera. "Bank Eropa tak perlu memberikan jaminan pemerintah, kita lagi menjajaki tapi saya belum enak," ungkap Murtaqi.Murtaqi memaparkan proyek transmisi listrik Sumatera-Jawa butuh anggaran sebesar 600 juta dolar AS. Melihat angka tersebut, ada kemungkinan bank Eropa bekerjasama dengan pihak pemerintah atau swasta dalam negeri. "Tentu dia nggak sendiri, karena kebutuhan pendanaan cukup besar," papar Murtaqi.Untuk saat ini pemerintah ingin menilai satu bank Eropa tersebut. Jika memungkinkan, skemanya akan paket pembiayaannya dipecah sesuai wilayah, hal ini mengingat kapasitas listrik untuk lima wilayah bisa mencapai 500 kilovolt. "Kita jajaki satu bank dulu. Bisa partner atau pemaketan dipecah," jelas Murtaqi.Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung ingin kebutuhan listrik di Sumatera dan Jawa bisa terpenuhi. Salah satu caranya membentuk transmisi listrik menggunakan kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. (Adiatmaputra Fajar Pratama)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News