KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi penambahan modal industri perbankan masih terus berlanjut. Sejumlah bank saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menambah permodalan lewat mekanisme
rights issue. Di antaranya ada Bank Maspion Indonesia (
BMAS), Bank Mayapada (
MAYA), Bank Neo Commerce (
BBYB) dan Bank J Trust Indonesia (
BCIC).
Sementara sebelumnya, Bank KB Bukopin (
BBKP) dan Bank IBK Indonesia telah merampungkan aksi rights issue.
Baca Juga: Rights Issue Bank Swasta Semarak Tahun Ini, Mana yang Menarik Sahamnya? Analis melihat aksi korporasi
rights issue akan membawa dampak positif terhadap kinerja bank-bank tersebut ke depan. Penambahan modal yang dilakukan akan semakin memperluas kemampuan bank dalam melakukan ekspansi kredit, memitigasi risiko. Termasuk dalam berinvestasi di bidang teknologi. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian melihat tantangan bank skala kecil dan menengah masih berat karena suku bunga tinggi. Akibatnya, biaya dana bank-bank ini meningkat karena harus menawarkan rate lebih baik untuk bisa bersaing dengan bank-bank besar dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Pada akhirnya, ini juga berdampak menekan margin bunga bersih.
Baca Juga: BEI Catatkan Dana Rights Issue Rp 37,3 Triliun Hingga Awal September 2023 Di sisi lain, pertumbuhan kredit bank yang
rights issue ini juga tak sekencang pertumbuhan kredit bank-bank besar. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta melihat saham-saham bank yang
rights issue ini belum menarik. Alasannya,
price to book value (PBV) yang tinggi. Analis Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto melihat kondisi sektor perbankan masih positif.
Baca Juga: Geliat Bisnis Darma Henwa (DEWA) Lewat 8 Anak Usaha Baru Namun, prospek masing-masing bank akan bergantung pada performa keuangan dan manajemennya. Semakin besar modal maka makin mudah bank melakukan ekspansi, kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli