Bank hati-hati salurkan kredit ke multifinance, ini kata Asosiasi Pembiayaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perbankan semakin berhati-hati menyalurkan pinjaman kredit kepada perusahaan multifinance. Namun, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyebut, hal itu belum berdampak pada industri.

Ketua APPI Suwandi Wiratno mengakui, bisa jadi memang perbankan hati-hati sebab kasus sebelumnya yang terjadi di industri multifinance seperti Arjuna Finance maupun Bima Finance. Kendati beberapa perbankan kembali tidak jor-joran salurkan kredit, tapi belum menghambat pertumbuhan industri.

Seperti misalnya dikutip dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan dari pelaku multifinance mencapai angka Rp 420,4 triliun sampai Februari 2018. Jumlah ini meningkat 7,7% dari pencapaian periode yang sama di tahun lalu 2017 yang sebesar Rp 390,3 triliun. Adapun APPI memproyeksikan bisnis multifinance tahun ini bisa tumbuh di kisaran 7%-10%.


Meskipun demikian, Suwandi menyarankan kepada perusahaan multifinance untuk tetap menjaga kepercayaan dari pihak perbankan. Misalnya, tata kelola perusahaan yang baik juga transparansi jika terjadi suatu masalah kepada semua stakeholder dan juga mitra perbankan.

Di samping itu, terkait gencarnya perusahaan multifinance menerbitkan medium term notes (MTN) saat ini memang jadi salah satu alternatif pendanaan selain bersumber dari perbankan.

"Sumber pendanaan kan bisa dari mana saja, termasuk MTN dan tidak hanya dari bank. Kalau bank takut dan hati-hati kan masih ada alternatif sumber lain," kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Senin (16/4).

Sekedar tahu, mengutip catatan Kontan.co.id, saat ini tak hanya bank besar yang banyak menyalurkan kredit ke multifinance tapi bank kecil juga. Namun, seiring dengan risiko kredit yang meningkat di sektor ini terutama pada tahun lalu, beberapa bank mengurangi portofolio kredit multifinance. Seperti misalnya bank MNC dan Bank Dinar. Lalu ada juga beberapa bank lain seperti Bank Bukopin dan Bank Ina Perdana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia