JAKARTA. HSBC Indonesia dan PT Bank Ekonomi Raharja resmi bergabung dalam satu atap dengan nama PT Bank HSBC Indonesia sejak 17 April 2017. Perkawinan dua bank ini telah menghasilkan peningkatan modal hingga Rp 14 triliun per April 2017 yang masuk kategori BUKU 3. "Ada penambahan modal sebesar US$ 1 miliar dari integrasi ini," kata Sumit Duta, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia, Selasa (9/5). Ke depan pemegang saham tidak menutup kemungkinan untuk menyuntikan modal lagi untuk kebutuhan peningkatan kredit. Pasca integrasi, Direktur Commercial Banking Bank HSBC Indonesia Catherine Hadiman menyampaikan, pihaknya siap melebarkan sayap bisnis seperti meningkatkan kredit korporasi melalui pembiayaan perdagangan (trade finance) dan pemberian kredit ke infrastruktur.
Menjajaki kredit UKM dengan memanfaatkan nasabah existing Bank Ekonomi Raharja, dan terus mengguyur penyalurkan kredit konsumer ke kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit pemilikan rumah (KPR). Saat ini, kredit korporasi menguasai lebih dari 50% portofolio kredit Bank HSBC Indonesia. Head of Global Market Bank HSBC Indonesia Ali Setiawan menuturkan, integrasi ini tidak dapat langsung menyulap percepatan bisnis. Tahap awal. HSBC Indonesia akan menata proses penggabungan dua bank di 2017 hingga tahun 2019, karena entitas dan aset Bank HSBC Corp masih ada.