KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Energi hijau sudah menjadi tren. Transisi energi dimulai. Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengungkapkan untuk mempercepat transisi energi memerlukan modal yang besar. Bukan hanya meningkatkan investasi di sektor teknologi yang rendah karbon tetapi juga memberikan insentif ke sektor lain agar bisa menjadi lebih hijau dengan biaya yang tidak mahal. "Kami juga mendukung sejumlah inisiatif dan juga kebijakan pemerintah untuk mempercepat transisi pembangunan yang rendah karbon," ungkap Francois, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (14/9). Berdasarkan data Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia memerlukan pembiayaan sebesar Rp 4.520 triliun untuk melakukan aksi mitigasi dalam peta jalan NDC. Dana sebesar tersebut tidak semuanya bisa dipenuhi oleh APBN.
Bank HSBC Indonesia Menyiapkan Dukungan Bagi Nasabah yang Beralih ke Energi Bersih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Energi hijau sudah menjadi tren. Transisi energi dimulai. Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengungkapkan untuk mempercepat transisi energi memerlukan modal yang besar. Bukan hanya meningkatkan investasi di sektor teknologi yang rendah karbon tetapi juga memberikan insentif ke sektor lain agar bisa menjadi lebih hijau dengan biaya yang tidak mahal. "Kami juga mendukung sejumlah inisiatif dan juga kebijakan pemerintah untuk mempercepat transisi pembangunan yang rendah karbon," ungkap Francois, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (14/9). Berdasarkan data Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia memerlukan pembiayaan sebesar Rp 4.520 triliun untuk melakukan aksi mitigasi dalam peta jalan NDC. Dana sebesar tersebut tidak semuanya bisa dipenuhi oleh APBN.