Bank IBK akan Gelar Rights Issue Pertengahan Tahun Ini, Bidik Dana Rp 1,2 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp 1,2 triliun di pertengahan tahun 2023.

“Kami menargetkan dalam semester I 2023 kami akan mendapatkan efektif letter (untuk rights issue) dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ujar Direktur Kepatuhan Bank IBK Indonesia Alexander F. Rori dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/1).

Alex mengungkapkan, IBK Korea akan menjadi pembeli siaga dalam rights issue ini, dengan total pembelian sebesar Rp 1 triliun. Kemudian, sisanya akan ditawarkan kepada masyarakat dengan ketentuan di pasar modal.


Baca Juga: Begini Perkembangan Bisnis Bank-Bank di Bawah Kendali Investor Korea di Indonesia

Rights issue ini akan kita selesaikan sampai dengan targetnya pertengahan tahun,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank IBK Indonesia Tbk Chae Jae Young mengatakan, perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 13,81 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

"Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut bergantung pada keperluan dana Perseroan dan harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V," terangnya.

Berdasarkan ketentuan POJK No. 14/2019 bahwa pelaksanaannya harus mendapat pernyataan efektif dari OJK dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

“Dengan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas V maka saham yang dikeluarkan Perseroan sebelum Penawaran Umum Terbatas V dapat terdilusi paling banyak 33,32%,” tuturnya.

Baca Juga: Perkuat Modal, Bank IBK Indonesia (AGRS) Akan Rights Issue di 2023

Chae Jae Young menambahkan, dana rights issue tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan.

“Kami optimistis dengan adanya peningkatan modal ini, struktur permodalan menjadi lebih baik sehingga Perseroan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usaha ke depannya yang kondisinya semakin menantang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi