KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pinjaman terhadap pendanaan atau loan to deposit rasio (LDR) beberapa bank menengah dan kecil tercatat sangat rendah. Angkanya bahkan jauh dari level LDR yang sehat yakni 78%-92%. LDR yang rendah ini menandakan tidak efektifnya fungsi bank sebagai lembaga intermediary dan akan membuat potensi pendapatan dari kredit semakin rendah serta berdampak pada penurunan pendapatan dan laba. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) misalnya, hanya memiliki tingkat LDR 29,67% per akhir 2021. Itu turun dari 41,26% pada tahun sebelumnya. Tahun lalu, bank milik Salim Group ini sebetulnya masih mencatat kenaikan kredit hingga 27% secara year on year (YoY) ke level Rp 3,7 triliun, namun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan melesat 76% ke Rp 12,5 triliun.
Bank Ina Perdana (BINA) Dorong LDR Naik ke Level 50%-70% pada 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pinjaman terhadap pendanaan atau loan to deposit rasio (LDR) beberapa bank menengah dan kecil tercatat sangat rendah. Angkanya bahkan jauh dari level LDR yang sehat yakni 78%-92%. LDR yang rendah ini menandakan tidak efektifnya fungsi bank sebagai lembaga intermediary dan akan membuat potensi pendapatan dari kredit semakin rendah serta berdampak pada penurunan pendapatan dan laba. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) misalnya, hanya memiliki tingkat LDR 29,67% per akhir 2021. Itu turun dari 41,26% pada tahun sebelumnya. Tahun lalu, bank milik Salim Group ini sebetulnya masih mencatat kenaikan kredit hingga 27% secara year on year (YoY) ke level Rp 3,7 triliun, namun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan melesat 76% ke Rp 12,5 triliun.