JAKARTA. Perbankan harus bekerja keras untuk memenuhi aturan kredit produktif. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo menuturkan, perbankan akan sulit menyalurkan kredit ke sektor produktif di tengah perlambatan ekonomi ini. Misalnya, sektor komoditas, manufaktur, dan konsturksi tengah mengalami perlambatan bisnis sehingga permintaan kredit tidak besar. "Kredit konsumtif seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit tanpa agunan (KTA) justru sedang bergairah," katanya, kepada KONTAN, Senin (8/2). Misalnya, banyak orang membutuhkan KTA untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sekolah atau renovasi rumah. Kemudian, orang juga akan melakukan pinjaman KPR untuk kebutuhan tempat tinggal.
Bank Ina Perdana genjot porsi kredit konsumtif
JAKARTA. Perbankan harus bekerja keras untuk memenuhi aturan kredit produktif. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo menuturkan, perbankan akan sulit menyalurkan kredit ke sektor produktif di tengah perlambatan ekonomi ini. Misalnya, sektor komoditas, manufaktur, dan konsturksi tengah mengalami perlambatan bisnis sehingga permintaan kredit tidak besar. "Kredit konsumtif seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit tanpa agunan (KTA) justru sedang bergairah," katanya, kepada KONTAN, Senin (8/2). Misalnya, banyak orang membutuhkan KTA untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sekolah atau renovasi rumah. Kemudian, orang juga akan melakukan pinjaman KPR untuk kebutuhan tempat tinggal.