JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo mengatakan, bisnis bank akan lebih berat tahun ini ketimbang tahun lalu. Pasalnya, dampak perlambatan ekonomi mulai membuat perusahaan kekurangan cash flow, pendapatan menurun, hingga ada yang merugi. Kondisi itu akan membuat kredit bank lambat dan memicu kredit bermasalah. "Tren penyaluran kredit masih akan lambat," katanya, kepada KONTAN, Rabu (4/5). Bank Ina Perdana mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 1,37 triliun per Maret 2016 atau naik 12,32% dibandingkang posisi Rp 1,22 triliun per Maret 2015. Perusahaan menargetkan akan menyalurkan kredit hingga Rp 1,62 triliun per akhir tahun 2016 atau naik 12% dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 1,45 triliun. Segmen kredit yang akan mengalami perlambatan seperti perdagangan dan transportasi. Menurut Edy, perusahaan akan selektif menyalurkan kredit ke debitur agar target kredit tercapai dengan meminimalisir risiko.
Bank Ina Perdana: Penyaluran kredit masih lambat
JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo mengatakan, bisnis bank akan lebih berat tahun ini ketimbang tahun lalu. Pasalnya, dampak perlambatan ekonomi mulai membuat perusahaan kekurangan cash flow, pendapatan menurun, hingga ada yang merugi. Kondisi itu akan membuat kredit bank lambat dan memicu kredit bermasalah. "Tren penyaluran kredit masih akan lambat," katanya, kepada KONTAN, Rabu (4/5). Bank Ina Perdana mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 1,37 triliun per Maret 2016 atau naik 12,32% dibandingkang posisi Rp 1,22 triliun per Maret 2015. Perusahaan menargetkan akan menyalurkan kredit hingga Rp 1,62 triliun per akhir tahun 2016 atau naik 12% dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 1,45 triliun. Segmen kredit yang akan mengalami perlambatan seperti perdagangan dan transportasi. Menurut Edy, perusahaan akan selektif menyalurkan kredit ke debitur agar target kredit tercapai dengan meminimalisir risiko.