KONTAN.CO.ID - Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, kinerja bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan II negatif pada semester I-2017. Penurunan kredit tertinggi terjadi pada BUKU I. Per Juni 2017, penyaluran kredit BUKU I turun 32,36% menjadi Rp 50,66 triliun dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 74,91 triliun. Penurunan juga terjadi pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Pada semester pertama 2017, DPK turun 28,51% year on year (yoy) menjadi Rp 66,44 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 92,94 triliun. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk, Eddy Kuntardjo menilai, pokok permasalahan rendahnya kredit di bank kecil, yakni masih terbatasnya pertumbuhan ekonomi domestik. Belum lagi, permintaan kredit dari masyarakat sampai semester I 2017 cenderung masih lambat, bahkan menurun.
Bank Ina yakin kredit bisa tumbuh 9%
KONTAN.CO.ID - Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, kinerja bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan II negatif pada semester I-2017. Penurunan kredit tertinggi terjadi pada BUKU I. Per Juni 2017, penyaluran kredit BUKU I turun 32,36% menjadi Rp 50,66 triliun dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 74,91 triliun. Penurunan juga terjadi pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Pada semester pertama 2017, DPK turun 28,51% year on year (yoy) menjadi Rp 66,44 triliun dari sebelumnya mencapai Rp 92,94 triliun. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk, Eddy Kuntardjo menilai, pokok permasalahan rendahnya kredit di bank kecil, yakni masih terbatasnya pertumbuhan ekonomi domestik. Belum lagi, permintaan kredit dari masyarakat sampai semester I 2017 cenderung masih lambat, bahkan menurun.