Bank incar kredit konsumer 15%-20% di semester II



JAKARTA. Kredit konsumer masih menjadi andalan perbankan. Terbukti, sejumlah bank masih mengincar pertumbuhan tinggi di semester II nanti. Bahkan, bank menargetkan kredit konsumer tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit konsumer.

Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Randi Anto mengatakan, pihaknya tidak berencana untuk merevisi target kredit konsumer di semester II. “Kami masih tetap memproyeksikan pertumbuhan kredit konsumer sekitar 15%,” kata Randi, kepada KONTAN, di akhir pekan.

Randi bilang, penopang kredit konsumer BRI adalah kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit pemilikan rumah (KPR) karena segmen ini masih memiliki permintaan kredit. Sedangkan kredit kendaraan bermotor akan selektif dalam penyaluran kredit.


Misalnya, segmen KTA akan tumbuh 15,5% dan KPR akan tumbuh 13% di tahun 2017 ini. Kedua segmen kredit tersebut memiliki porsi terbesar terhadap kredit konsumer BRI. Segmen KTA menguasai porsi kredit 77,8% dan segmen KPR memiliki porsi kredit 18,5%.

Tak mau kalah, Direktur Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk Tardi menyampaikan, pihaknya belum melakukan revisi pada kredit konsumer karena pertumbuhan ekonomi akan lebih baik. “Kami masih menargetkan kredit konsumer tumbuh 20% di semester II,” ucap Tardi.

Lanjutnya, kredit konsumer masih bergantung pada kredit jenis KPR, KTA dan KKB khusus roda empat. Bank berpelat merah ini mencatat KPR tumbuh 12,29% atau senilai Rp 30,17 triliun, KTA tumbuh 24,07% atau senilai Rp 17,98 triliun, dan KKB tumbuh 22,96% atau senilai Rp 22,55 triliun di kuartal I-2017.

Direktur Bank PT Bank Central Asia Tbk Suwignyo Budiman menuturkan, pihaknya masih menargetkan kredit konsumer seperti semula. Pada awal tahun 2017, BCA mengincar kredit konsumer tumbuh 8%-10%.

Direktur PT Bank Permata Tbk Bianto Surodjo menyampaikan, pihaknya masih mengandalkan KPR, KTA dan kartu kredit pada segmen kredit konsumer. Disamping itu, Bank Permata juga menyalurkan kredit otomotif melalui joint finance dengan perusahaan pembiayaan seperti ACC dan FIF.

“Kami mengharapkan agar kredit konsumer dapat tumbuh lebih baik di semester II dengan besaran sejalan dengan market,” ucapnya. Strategi yang akan dijalankan seperti pengembangan inovasi digital, melakukan cross-selling dengan nasabah Bank Permata, dan kerja sama partnership dengan pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto