KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mendorong koordinasi dan kerja sama untuk menghadapi peningkatan risiko perekonomian global. Penyelesaian pun dinilai perlu dilakukan secara multilateral. Risiko keungan ini secara jangka pendek muncul dari ketegangan perdagangan antara AS dengan negara mitra dagangnya, normalisasi kebijakan di negara-negara maju, dan meningkatnya kerentanan di sektor keuangan. Negara berkembang juga dihadapkan pada volatilitas aliran modal sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, penguatan jaring pengaman keuangan global (Global Financial Safety Net) sangat diperlukan, termasuk memperkuat kerjasama regional dengan Regional Financing Arrangements (RFAs). Selain itu, International Monetary Fund (IMF) perlu meningkatkan pengawasan dan membantu negara anggotanya dalam memperkuat kerangka bauran kebijakan (policy mix) dan memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat.
Bank Indonesia ajak kerja sama dalam menghadapi risiko ekonomi global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mendorong koordinasi dan kerja sama untuk menghadapi peningkatan risiko perekonomian global. Penyelesaian pun dinilai perlu dilakukan secara multilateral. Risiko keungan ini secara jangka pendek muncul dari ketegangan perdagangan antara AS dengan negara mitra dagangnya, normalisasi kebijakan di negara-negara maju, dan meningkatnya kerentanan di sektor keuangan. Negara berkembang juga dihadapkan pada volatilitas aliran modal sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, penguatan jaring pengaman keuangan global (Global Financial Safety Net) sangat diperlukan, termasuk memperkuat kerjasama regional dengan Regional Financing Arrangements (RFAs). Selain itu, International Monetary Fund (IMF) perlu meningkatkan pengawasan dan membantu negara anggotanya dalam memperkuat kerangka bauran kebijakan (policy mix) dan memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat.