KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memastikan komitmen Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) yang menjadi salah satu prioritas investasi. Namun, Bank Indonenesia menyebut program hilirisasi yang dilakukan Indonesia menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa salah satu tantangan dalam melakukan hilirisasi Indonesia adalah industri hasil hilirisasi yang belum sepenuhnya kuat. Dody melihat, produk antara atau hilir Indonesia masih banyak didominasi oleh impor. "Kenapa masih ada produk impor sebagai bagian dari hilirisasi kita, sementara kita punya peluang secara spesifik, Sumatra punya kekuatan dari sisi CPO, Kalimantan dengan batubaranya, Sulawesi dan seterusnya," ujar Dody dalam acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia, Senin (30/1) yang lalu.
Bank Indonesia (B) Beberkan Tantangan Mewujudkan Hilirisasi Dalam Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memastikan komitmen Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) yang menjadi salah satu prioritas investasi. Namun, Bank Indonenesia menyebut program hilirisasi yang dilakukan Indonesia menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa salah satu tantangan dalam melakukan hilirisasi Indonesia adalah industri hasil hilirisasi yang belum sepenuhnya kuat. Dody melihat, produk antara atau hilir Indonesia masih banyak didominasi oleh impor. "Kenapa masih ada produk impor sebagai bagian dari hilirisasi kita, sementara kita punya peluang secara spesifik, Sumatra punya kekuatan dari sisi CPO, Kalimantan dengan batubaranya, Sulawesi dan seterusnya," ujar Dody dalam acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia, Senin (30/1) yang lalu.