KONTAN.CO.ID - JAKARTA Ekonomi Indonesia yang semakin menggeliat membuat animo masyarakat dalam menukarkan uang pecahan pada tahun ini semakin meningkat. Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Ameriza M Moesa, mengatakan, realisasi penukaran uang pecahan baru telah mencapai Rp 42,6 triliun sampai dengan 31 Maret 2023. Realisasi ini setara 21,84% dari anggaran yang disediakan oleh bank sentral sebesar Rp 195 triliun. "Targetnya kan Rp 195 triliun, pada sampai data terakhir Jumat minggu lalu realisasinya sekitar Rp 42,6 triliun atau sekitar 20%," ujar Ameriza saat ditemui di kawasan Kompas Gramedia, Senin (3/4).
Baca Juga: Sebelum Tukar Valas, Intip Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Jumat (31/3) Menurutnya, peningkatan permintaan penukaran uang pecahan baru ini akan meningkat pada H-1 minggu sebelum lebaran. Hal ini bertepatan dengan momen Idul Fitri 2023 yang biasanya masyarakat menjalankan tradisi bagi-bagi THR kepada sanak saudara. "Kok (realisasinya) masih kecil? Karena memang puncaknya itu ada di H-1 minggu sebelum Lebaran. Itu nanti sekitar tanggal 16,17,18 (April). Jadi puncaknya di situ," katanya. Bahkan dirinya memperkirakan permintaan penukaran uang baru akan melebihi target yang sebesar Rp 195 triliun. Ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi Indonesia yang semakin baik dan sudah dicabutnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia. Dirinya juga berharap peningkatan penukaran uang baru ini berdampak positif terhadap perekonomian di daerah-daerah. "Sekarang ini kan pemerintah sudah mencabut kebijakan PPKM kemudian diperkirakan tahun ini juga ekonomi masih tumbuh positif angkanya sekitar 5%-an, sekarang ini banyak juga informasi jumlah pemudik meningkat. Untuk itulah maka wajar kalau diestimasikan terjadi pertumbuhan kebutuhan uang sebesar Rp 195 triliun.
Baca Juga: Apa Itu Pencucian Uang? Ini Tahapan Pencucian Uang dan Kasusnya di Indonesia Pada lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyiapkan mobil kas keliling yang melayani masyarakat dalam penukaran uang pecahan baru yang tersebar di 5.066 titik layanan di bank-bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Adapun setiap titiknya, mobil kas keliling bisa membawa uang kertas sebesar Rp 1,9 miliar hingga Rp 3 miliar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia bilang, masyarakat yang paling banyak menukarkan uang pecahan pada tahun ini adalah uang dengan pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000. "Nominalnya rata-rata pecahan Rp 20.000 ke bawah, karena untuk yang lebaran ini kan mereka mencarinya yang favorit itu Rp 5.000 dan Rp 10.000. Jadi kalau lihat statiknya yang cepat habis itu Rp 5.000 dan Rp 10.000," terang Ameriza. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli