KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan menahan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 14-15 Januari 2025. Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menyampaikan, BI-Rate masih ditahan pada level 6,00% lantaran BI masih menjaga stabilitas makroekonomi domestik terutama, stabilitas di moneter Indonesia. “Apalagi kalau kita lihat sekarang volatilitas di pasar keuangan global juga sedang tinggi-tingginya karena faktor tensi geopolitik yang meningkat,” tutur Myrdal kepada Kontan, Senin (13/1).
Baca Juga: Saat Suku Bunga The Fed Tak Goyah, Ruang Penurunan BI-Rate pun Terbatas Myrdal melihat, volatilitas di pasar keuangan global tersebut utamanya bersumber dari Amerika Serikat (AS) yang akan segera dipimpin oleh Presiden terpilih Donald Trump. Disamping itu, ia juga melihat adanya pergerakan
hot money yang rentan keluar masuk atau
outflow, sehingga BI perlu menjaga daya tarik aset investasi dalam negeri. “Karena caranya paling gampang dengan menjaga BI-Rate di level saat ini. Kalau saya lihat itu faktornya. Kalau dari sisi inflasi masih rendah,” ungkapnya. Myrdal menambahkan, saat ini nampaknya BI akan lebih fokus pada perkembangan stabilitas moneter, utamanya dari pergerakan nilai tukar rupiah yang masih melemah di kisaran level Rp 16.000 per dolar AS. Untuk diketahui, nilai tukar rupiah di pasar spot tertekan pada perdagangan hari ini, Senin (13/1). Pukul 13.39 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.279 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,54% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.190 per dolar AS.
Baca Juga: Utang Jatuh Tempo SRBI Mencapai Rp 922,4 Triliun di 2025, Terbesar di Kuartal II “Kalau misalkan suku bunganya turun, ada potensi rupiah bisa semakin melemah karena ada potensi outflow yang kalau kita lihat di hot money itu, outflow nya bisa terus terjadi,” terangnya. Senada, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang juga memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunganya di level 6,00% pada RDG Januari 2025. “Perkiraannya masih tetap di 6,00% sejalan antisipasi perkembangan di global, pasca rilis data ekonomi AS yang masih solid sehingga
market memperkirakan Fed Fund Rate masih akan tetap di 6%,” kata Hosianna.
Disamping itu, sejalan dengan menyongsong inagurasi Presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari 2025 mendatang, BI diperkirakan akan lebih waspada dalam memutuskan kebijakan moneternya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi