JAKARTA. Kontroversi di tubuh Bank Tabungan Negara belum berakhir. Selain Evi Firmansyah dan Saut Pardede, Bank Indonesia membidik direksi lain di BTN yang bertanggungjawab memoles kualitas kredit tak sesuai ketentuan, pada tiga tahun silam. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan akan memeriksa direksi yang menghadiri rapat pada 23 November 2010. Rapat itu membahas tindaklanjut rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BTN. Menurut Agus, di dalam rapat itu, ada direksi selainĀ Wakil Direktur Utama Evi Firmansyah dan Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Saut Pardede. Kedua petinggi ini tak lagi menjadi direksi BTN setelah BI tak meloloskan mereka dalam uji kepatutan dan kelayakan direksi BTN. Keduanya meneken hasil keputusan rapat penyelesaian NPL pada 2010, meski hal ini belum tentu menjadi alasan utama keduanya tergeser dari BTN. "Semua direksi yang ada pada saat laporan itu, tentu akan menjadi individu yang akan fit and proper test. Harusnya tidak ada dari mereka yang tidak mengambil fit and proper test," tegas Agus, Jumat (13/12).
Bank Indonesia juga membidik direksi lain di BTN
JAKARTA. Kontroversi di tubuh Bank Tabungan Negara belum berakhir. Selain Evi Firmansyah dan Saut Pardede, Bank Indonesia membidik direksi lain di BTN yang bertanggungjawab memoles kualitas kredit tak sesuai ketentuan, pada tiga tahun silam. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan akan memeriksa direksi yang menghadiri rapat pada 23 November 2010. Rapat itu membahas tindaklanjut rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BTN. Menurut Agus, di dalam rapat itu, ada direksi selainĀ Wakil Direktur Utama Evi Firmansyah dan Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Saut Pardede. Kedua petinggi ini tak lagi menjadi direksi BTN setelah BI tak meloloskan mereka dalam uji kepatutan dan kelayakan direksi BTN. Keduanya meneken hasil keputusan rapat penyelesaian NPL pada 2010, meski hal ini belum tentu menjadi alasan utama keduanya tergeser dari BTN. "Semua direksi yang ada pada saat laporan itu, tentu akan menjadi individu yang akan fit and proper test. Harusnya tidak ada dari mereka yang tidak mengambil fit and proper test," tegas Agus, Jumat (13/12).