Bank Indonesia kembangkan instrumen hedging



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tahun ini akan mengembangkan instrumen hedging baru. Hal ini sebagai langkah regulator untuk memulai pendalaman pasar keuangan.

Selain itu, BI akan memfasilitasi pelaksanaan transaksi hedging beberapa BUMN dengan menyusun standar operasi hedging.

Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI bilang dengan semakin meningkatnya kebutuhan hedging oleh dunia usaha diperlukan pengembangan instrumen keuangan.


"Instrumen ini diharapkan bisa meningkatkan sisi supply transaksi forex forward swap dan option," kata Nanang kepada kontan.co.id, Rabu (3/1).

BI menurut Nanang sekarang sedang mengkaji pengembangan dan pengaturan swap link deposit yang dapat menambah supply instrument hedging.

Saat ini menurut catatan BI, sejumlah bank sudah menawarkan beberapa instrumen swap link deposit (SLD) ke nasabah lain hanya untuk mata uang selain rupiah.

Ariastiadi, Kepala Departemen Pengawasan Perbankan II OJK bilang saat ini memang beberapa bank sudah mengimplementasikan instrumen hedging untuk kebutuhan tertentu.

"Namun terkait hedging ini total aset menjadi penentu dan batas," kata Ari, Selasa (2/1). Dengan adanya instrumen baru ini diharapkan bank bisa lebih baik beradaptasi terhadap risiko pasar.

Saat ini sebagai gambaran instrumen hedging ada dua yaitu nilai tukar dan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto