Bank Indonesia mengkaji model bisnis BPR



JAKARTA. Bank Indonesia tengah mengkaji model bisnis Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Direktur Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM Bank Indonesia Edy Setiadi menyebutkan, nantinya akan dipilih beberapa BPR sebagai proyek percontohan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan BI. Kriteria tersebut diantaranya, pertama, dalam lima tahun BPR tersebut harus memiliki rasio kecukupan modal (CAR) di atas 10%. Kedua, loan to deposit ratio (LDR) sekitar 94%. Ketiga, penyaluran kredit terus meningkat. Keempat, non performing loan (NPL) di bawah 5%. Di samping itu, BI juga akan melihat diversifikasi risiko yang dilakukan setiap BPR. Misalnya, tidak terkonsentrasi di sektor konsumsi saja melainkan juga memberikan kredit modal kerja.

Dari hasil evaluasi terhadap sekitar 1.700 BPR di seluruh Indonesia, BI akan menentukan tiga BPR sebagai percontohan. "Model bisnis ini tidak bisa berdiri sendiri-sendiri akan tetapi merupakan kombinasi dari ketiga BPR tersebut. Namun, perlu dipahami bahwa model bisnis ini nanti bukan satu-satunya kerena jumlah BPR yang 1.700-an tersebut memiliki keragaman visi," ujar Edy, Rabu (17/8).

Edy menambahkan, saat ini model bisnis tersebut masih akan dipresentasikan lagi ke Dewan Gubernur BI. Dengan adanya model bisnis ini, BI berharap BPR-BPR dapat berkembang lebih baik sesuai karakteristik masing-masing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati